Sepengalamannya berjualan shohibul qurban memiliki berbagai kriteria kambing yang diminati. Salah satunya kambing memiliki corak kaos kaki dan berkacamata. Bahkan ada yang memilih kambing yang tidak memiliki tanduk.
"Macam-macam memilihnya kan ada shohibul qurban yang fanatik kurban harus kambing. Ada yang memilih kambing itu memiliki corak kaus kaki. Jadi di kakinya itu berwarna hitam, atau kacamata di sekitar mata bulunya berwarna hitam," ungkap dia.
Pembeli hewan kurban kambing di tempatnya tak hanya dari Kota Yogyakarta, tetapi juga dari Wates Kulon Progo dan Sleman.
Salah satu pembeli Anjas Suwartini (62) mengatakan setiap tahunnya melaksanakan kurban di tempat asalnya yakni Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia kurban di Yogyakarta baru satu kali ini sekaligus untuk menengok anaknya.
"Beli satu kambing aja. Harganya Rp 2,8 juta. Enggak nyari yang gimana-gimana, menyesuaikan budget aja," kata dia.
Mewabahnya PMK tidak membuatnya takut untuk berkurban pada tahun ini. Menurutnya, PMK tidak berpengaruh banyak jika daging dikonsumsi oleh manusia.
"Karena infonya tidak terlalu pengaruh berat dengan manusia itu. Efeknya tidak begitu berat menular ke manusia. Jadinya kita juga ngga terlalu waswas. Kambing juga sehat Insya Allah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.