Saat itu tidak ada orang sama sekali di sekitar Tebing Ragil dan Indra pun mengira barang-barang tersebut milik wisatawan.
Namun keesokan harinya, warga lain yang bernama Ngadiyo masih melihat barang-barang tersebut.
Saat dicek, terdapat kartu identitas di dalam tas atas nama SA (39) warga Jlantir RT 02 RW 06, Gedangrejo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, yang berprofesi sebagai perangkat kalurahan.
Di dalam tas juga ditemukan kunci yang saat dicoba cocok dengak motor matic yang ditinggalkan di sekitar lokasi.
Baca juga: Motor dan Barang Lainnya ditemukan di Pantai, Pemilik Dicari hingga ke Laut
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, mental disorder remaja di Indonesia mengalami kenaikan.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menuturkan, berdasarkan riset, gangguan emosi mental peningkatannya terjadi setiap tahun.
Ia menjelaskan sebelumnya angka remaja yang mengalami mental emotional disorder mencapai 6,1 persen. Namun tahun 2022, jumlahnya meningkat menjadi 9,8 persen.
Hasto menyebutkan, perilaku remaja-remaja yang brutal dan mudah terpancing untuk bertindak kriminal, juga akibat dari mental emotional disorder.
Baca juga: Gangguan Kesehatan Mental Remaja Naik, Ini Kata Sosiolog Kriminal UGM
"Mohon maaf ini, perilaku 'klitih' di kalangan remaja di Yogyakarta, kemungkinan indikasinya dari mental emotional disorder. Meskipun ini angka peningkatan secara nasional," tuturnya.
Dalam pandangan sosiolog kriminal Universitas Gadjah Mada (UGM) Soeprapto, kenaikan itu berpengaruh kepada tindak kriminal, termasuk aksi kejahatan jalanan.
"Secara umum memang sangat berpengaruh terhadap tindak kriminal, artinya tindakan-tindakan menyimpang dia sampai masuk tindakan kriminal jadi tidak terkendali atau terpacu oleh kondisi psikologi yang tidak terkontrol," ujar dia saat dihubungi, Kamis (30/6/2022).
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Markus Yuwono, Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma | Editor : Robertus Belarminus, Khairina, Ardi Priyatno Utomo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.