Akibat kecelakaan tersebut, sang suami meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama beberapa jam. Sementara sang istri dalam kondisi luka parah.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut di Kulon Progo, Berawal dari Pakaian Tersangkut di Gir Motor
HY (32) dan UN (40), warga Semarang ditangkap karena kasus penyalahgunaan pengangkutan dan atau niaga bahan bakar minyak jenis biosolar.
Modus pelaku dalam melakukan aksinya adalah dengan memodifikasi truk.
Penangkapan mereka berawal saat petugas melaksanakan surveillance di SPBU Jalan Wates Pelemgurih, Gamping, Sleman.
Di SPBU terdapat satu unit truk yang sedang membeli BBM biosolar. Petugas kemudian mengikuti dan ternyata truk tersebut mengisi BBM biosolar kembali di empat SPBU.
Saat dicek, truk tersebut ternyata sudah dimodifikasi dan terdapat tangki kapasitas 5.000 liter di bak belakang truk.
Para pelaku ternyata membeli BBM bersubsisi biosolar di beberapa SPBU.
Terdapat pula selang yang menghubungkan dari tangki dibawah menuju ke tangki yang berada di bak truk. Didapati pula kabel untuk menghidupkan mesin pompa.
Baca juga: Modifikasi Truk dan Mengisi Solar di Banyak SPBU, 2 Pria Ditangkap di Yogyakarta
Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Reni Kraningtyas, menjelaskan suhu dingin yang melanda Kota Yogyakarta karena adanya pergerakan massa udara dari Australia.
Pergerakan massa dari Australia itu membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsoon Dingin Australia.
Ia menambahkan faktor lainnya adalah kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
"Diperkirakan kondisi ini sampai Agustus 2022," kata dia.
Baca juga: Suhu Dingin di Yogyakarta Diperkirakan Berlangsung hingga Agustus
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Wisang Seto Pangaribowo, Wijaya Kusuma | Editor : Reza Kurnia Darmawan, Ardi Priyatno Utomo, Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.