YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir ini di suhu dan angin di Kota Yogyakarta terasa dingin. Suhu terendah di Kota Yogyakarta tercatat mencapai 20 derajat celsius.
Kepala Stasiun Klimatologi, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Reni Kraningtyas, menjelaskan suhu dingin yang melanda Kota Yogyakarta karena adanya pergerakan massa udara dari Australia.
Pergerakan massa dari Australia itu membawa massa udara dingin dan kering ke Asia melewati Indonesia yang dikenal dengan Monsoon Dingin Australia.
"Suhu minimum harian tanggal 20-30 Juni 2022 berkisar pada 20,4-23,6 derajat celcius. Suhu harian terendah 20,4 derajat celcius dengan kelembapan udara terukur 53 persen, pada tanggal 29 Juni 2022," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (30/6/2022).
Baca juga: Fenomena Bediding, Penyebab Suhu Dingin di Malam Hari pada Musim Kemarau
Lanjut Reni, penyebab lainnya adalah tutupan awan relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, sehingga langsung terbuang dan hilang ke angkasa.
Ia menambahkan faktor lainnya adalah kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara.
"Diperkirakan kondisi ini sampai Agustus 2022," kata dia.
Baca juga: Suhu Dingin Landa NTT, di Kabupaten Manggarai sampai 13 Derajat Celcius
Dengan kondisi ini Reni mengimbau kepada masyarakat agar menjaga imunitas tubuh dengan cara mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
Pada malam hari, gunakan pakaian atau selimut yang tebal serta menggunakan atau pelembap kulit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.