Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Truk dan Mengisi Solar di Banyak SPBU, 2 Pria Ditangkap di Yogyakarta

Kompas.com, 30 Juni 2022, 19:26 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap dua pelaku dalam kasus penyalahgunaan pengangkutan dan atau niaga bahan bakar minyak jenis biosolar.

Modus pelaku dalam melakukan aksinya adalah dengan memodifikasi truk.

"Tersangka ada dua, inisial HY (32) alamat di Kabupaten Semarang. Kemudian UN (40) alamat juga di Kabupaten Semarang," ujar Wakil Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda DIY AKBP FX Endriadi dalam jumpa pers, Rabu (29/06/2022).

Baca juga: Timbun 800 Liter Solar Subsidi di Pangkalpinang, Pengurus Perhimpunan Nelayan Diamankan Polisi

Kasus ini terungkap berawal dari personil Subdit IV /Tipiter mendapatkan informasi tentang adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi di wilayah Yogyakarta dengan menggunakan truk.

Kemudian pada 31 Mei 2022petugas melaksanakan surveillance di SPBU Jalan Wates Pelemgurih, Gamping, Sleman. Di SPBU terdapat satu unit truk yang sedang membeli BBM biosolar.

Petugas kemudian mengikuti dan ternyata truk tersebut mengisi BBM biosolar kembali di empat SPBU.

Dari situlah, petugas lantas mengenghentikan truk dan dilakukan pemeriksaan. Hasilnya didapati truk sudah dimodifikasi. Terdapat tangki kapasitas 5.000 liter di bak belakang truk.

Terdapat pula selang yang menghubungkan dari tangki dibawah menuju ke tangki yang berada di bak truk. Didapati pula kabel untuk menghidupkan mesin pompa.

"Modusnya para pelaku ini membeli BBM bersubsidi biosolar dari beberapa SPBU dengan menggunakan alat angkut berupa truk yang dimodifikasi tadi. Kemudian disedot disalurkan ke dalam tangki yang berkapasitas 5.000 liter yang ada di bak truk," urainya.

Para pelaku, lanjut Endriadi, menutup tangki tersebut dengan terpal. Tujuannya supaya tidak terlihat dari luar.

"Sampai saat ini proses perkara kita kerjakan penyelidikan, penyidikan dan pengembangan kemana saja mereka menyalurkan solar tersebut kemudian ditampung di mana masih dalam proses penyelidikan kami," jelasnya.

Baca juga: Tak Sabar Antre Solar Subsidi di SPBU Batulayang Pontianak, Warga Terlibat Perkelahian

Kepala Subdit IV Tipiter Ditreskrimsus Polda DIY AKBP Rianto menambahkan para pelaku berkeliling SPBU untuk membeli BBM bio solar. Mereka membeli sesuai dengan aturan yang ada di SPBU.

"Hasil pemeriksaan kami, para pelaku ini akan mengikuti aturan yang ada di SPBU jadi kalau batasnya Rp 200 ribu ya mereka beli Rp 200 ribu. Mereka akan berkeliling," ungkapnya.

Para pelaku ini membutuhkan waktu dua sampai tiga hari berkeliling SPBU untuk mengisi tangki kapasitas 5.000 liter.

"Mereka berkeliling, berkelana setiap ada SPBU yang jualan solar akan beli sesuai aturan di SPBU itu," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau