"Jadi supply and demand akan jalan. Ketika supply-nya banyak permintaannya tercukupi, Insya Allah nanti lama-kelamaan harga akan semakin menyesuaikan dengan harga pasar," ucap dia.
Baca juga: Minyak Goreng Curah di Bantul Terbatas, Penjual Batasi Pembelian
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku malu dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Dia menilai, harusnya hal itu tidak terjadi di negeri kaya sawit seperti di Indonesia.
"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar, dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan di daerah karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat,” ujar Ganjar.
"Mohon maaf, Pak, rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang," katanya.
Ganjar menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu perwakilan Kementerian Perdagangan di forum High Level Meeting (HLM) dengan tema “Mitigasi Risiko Tekanan Harga dan Pasokan Komoditsa Global terhadap Inflasi Jawa Tengah” di Gumaya Tower Hotel, Selasa (22/3/2022).
Baca juga: Minyak Goreng Langka, Ganjar: Saya Malu, Kita seperti Tikus Mati di Lumbung Padi
"KA-nya tertemper sepeda motor di KM 535+4/5 di antara Stasiun Patukan - Rewulu di JPL (jalur perlintasan langsung) tidak terjaga," kata Humas KAI DAOP 6 Yogyakarta Supriyanto, Rabu.
Supriyanto mengatakan, akibat kecelakaan ini KA Kertanegara mengalami rusak di selang ABS-nya.
Namun, kondisi kereta itu dianggap masih aman untuk melanjutkan perjalanan.
Imbas dari kecelakaan ini, KA Kertanegara yang memiliki rute Purwokerto-Malang mengalami keterlambatan waktu berangkat selama 10 menit.
Baca juga: Lewati Lajur Perlintasan Tak Dijaga, Warga Sleman Tewas Tertabrak KA Kertanegara
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dani Julius Zebua, Markus Yuwono, Wisang Seto Pangaribowo | Editor : Robertus Belarminus, Ardi Priyatno Utomo, David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.