KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku malu dengan kelangkaan minyak goreng di Indonesia.
Dia menilai, harusnya hal itu tidak terjadi di negeri kaya sawit seperti di Indonesia.
"Kita ini produsen sawit terbesar, produsen minyak goreng terbesar, dan kita seperti tikus mati di lumbung padi. Mohon maaf kalau kalimat saya kurang berkenan, karena kita kebingungan di daerah karena semua produksi dan kebijakannya ada di pusat,” ujar Ganjar, dikutip dari Tribun Jateng.
Baca juga: Kantor Ganjar Digeruduk Mahasiswa dan Aktivis, Minta Dalang Penangkapan Warga Wadas Diusut Tuntas
"Mohon maaf, Pak, rasanya saya sebagai gubernur saja ikut malu. Maaf sekali lagi ini harus saya sampaikan, karena mungkin suara saya mewakili banyak orang," katanya.
Ganjar menyampaikan pernyataan tersebut saat bertemu perwakilan Kementerian Perdagangan di forum High Level Meeting (HLM) dengan tema “Mitigasi Risiko Tekanan Harga dan Pasokan Komoditsa Global terhadap Inflasi Jawa Tengah” di Gumaya Tower Hotel, Selasa (22/3/2022).
Saat acara tersebut, Ganjar juga mengkritik kebijakan penyesuaian harga dan subsidi minyak goreng yang dinili tidak sesuai.
Orang nomor satu di Jateng ini menilai, apabila kebijakan atau tindakan ekstrem tidak diambil, maka kondisi yang sudah terjadi sejak akhir tahun lalu akan berlangsung lebih lama.
Untuk itu, salah satu tindakan yang bisa diambil, menurut Ganjar, adalah dengan mengendalikan Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 20 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.