Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tim KSP, Ganjar, hingga Komnas HAM Kunjungi Wadas Pasca-pengepungan Desa dan Penangkapan Warga...

Kompas.com - 14/02/2022, 08:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

 

Komnas HAM kumpulkan fakta penangkapan warga Desa Wadas

Komnas HAM turut terjun ke Desa Wadas pada Sabtu (12/2/2022).

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menerangkan, kedatangan Komnas HAM untuk menggali keterangan dan fakta peristiwa penangkapan puluhan warga pada Selasa (8/2/2022).

Selain itu, pihaknya juga memantau kondisi sosial masyarakat pascainsiden pengukuran dan identifikasi lahan pertambangan andesit.

"Untuk merencanakan langkah-langkah ke depan seperti apa, berbasis perkembangan hari ini," tuturnya.

Beka menegaskan, jaminan keamanan terhadap warga Desa Wadas menjadi hal krusial. Ia meminta agar tak ada lagi intimidasi maupun ancaman terhadap warga.

Baca juga: Kunjungi Wadas, Kodam IV/Diponegoro Lakukan Kerja Bakti Perbaiki Fasilitas Umum

Selain itu, Komnas HAM juga menyoroti soal relasi sosial warga.

Menurutnya, konflik horizontal yang terjadi membuat warga yang kontra dan pro tambang di Desa Wadas diperkirakan makin mengeras selepas pengerahan personel keamanan dan insiden penangkapan.

Maka dari itu, Beka meminta agar relasi sosial warga harus dikembalikan.

Selain menjumpai warga, Komnas HAM juga bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang.

"Kami minta Pak Gubernur Jawa Tengah mengevaluasi pendekatan yang dilakukan, jangan lagi menggunakan keamanan dengan demonstrasi pengerahan pasukan yang begitu banyak berujung penangkapan dan kekerasan. Ini memicu trauma yang menyebabkan penyelesaian masalah Wadas semakin pelik," paparnya.

Baca juga: Alami Trauma, Sejumlah Warga Desa Wadas Tidak Berani Pulang ke Rumah

Alissa Wahid berdialog dengan warga yang pro dan kontra

Alissa Wahid sedang berdialog dengan warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo(KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO) Alissa Wahid sedang berdialog dengan warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo

Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengunjungi Desa Wadas pada Sabtu.

Didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor, kedatangan Alissa untuk berdialog dengan warga sekaligus menggali fakta tentang konflik yang terjadi.

"Kami mengupayakan untuk berdialog baik dengan warga yang menerima pertambangan dan warga yang menolak pertambangan," jelas putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Berdasarkan fakta yang ia temui, Alissa membeberkan bahwa beberapa warga dan anak-anak mengalami trauma akibat konflik yang terjadi di Wadas.

Alissa menyampaikan, bersama LBH Ansor Jaringan Gusdurian, dia bakal membawa misi rekonsiliasi dari pihak pro dan kontra penambangan di Desa Wadas.

Baca juga: Alasan Desa Wadas Jadi Lokasi Penambangan Batu Andesit untuk Proyek Bendungan Bener

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, PJ Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com