Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Tim KSP, Ganjar, hingga Komnas HAM Kunjungi Wadas Pasca-pengepungan Desa dan Penangkapan Warga...

Kompas.com - 14/02/2022, 08:47 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sejumlah pihak mengunjungi Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).

Kedatangan sejumlah pihak tersebut terkait kisruh pengukuran lahan tambang di Desa Wadas pada Selasa (8/2/2022).

Pihak-pihak yang mengunjungi Desa Wadas di antaranya tim Kantor Staf Presiden (KSP), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, hingga Alissa Wahid.

Berikut rangkuman Kompas.com.

Baca juga: Kunjungi Desa Wadas, Ganjar Minta Maaf dan Dengarkan Keluhan Warga Soal Izin lokasi Tambang

Tim KSP kunjungi Desa Wadas

Seorang anak laki-laki duduk di sebuah pos kamling yang ada di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Wadas Rabu (9/2) hari ini mengatakan pihaknya sudah membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat sejak lama, khususnya warga yang masih menolak terkait rencana pembangunan Bendungan Bener.ANTARA FOTO/HENDRA NURDIYANSYAH Seorang anak laki-laki duduk di sebuah pos kamling yang ada di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022). Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke Desa Wadas Rabu (9/2) hari ini mengatakan pihaknya sudah membuka lebar ruang dialog kepada masyarakat sejak lama, khususnya warga yang masih menolak terkait rencana pembangunan Bendungan Bener.

Tim yang dipimpin Tenaga Ahli Utama KSP Joanes Joko mengunjungi Desa Wadas pada Jumat (11/2/2022).

Joanes mengatakan, kedatangan tim KSP untuk mengecek langsung kondisi di Desa Wadas.

“Atas perintah Kepala Staf, Pak Moeldoko, kami datang ke tempat ini, coba dicari, dilihat, dirasakan, didengar apa yang terjadi,” ujarnya di Desa Wadas, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.

Menurut Joanes, dalam kunjungan ini pihaknya melakukan dua hal.

“Yang pertama, kami melihat peristiwa tanggal 8, 9, 10 (Februari) apa yang terjadi. Kemudian kami melihat kenapa masyarakat menolak,” ucapnya.

Selain bertemu warga yang pro dan kontra tambang, tim KSP juga menemui Kapolda Jateng, Gubernur Jateng, dan Ombudsman Jateng.

Baca juga: Sambangi Desa Wadas, Alissa Wahid Bertemu dengan Warga Pro dan Kontra Penambangan Andesit

Ia menuturkan, Presiden Joko Widodo berharap Program Strategis Nasional tetap dilakukan.

Hanya saja, dalam pelaksanaannya, komunikasi harus dilakukan intens.

“Agar tidak ada masyarakat yang terpinggirkan dan terkalahkan. Semua harus dirangkul,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dalam pelaksanaannya, kalau memang ada permasalahan maupun kelemahan, harus diperbaiki. Kalau ada hal-hal yang dievaluasi, harus segera dievaluasi.

“Komunikasi harus dijaga intens. Kata kunci dari Pak Presiden adalah komunikasi, komunikasi, komunikasi terus jangan pernah lelah,” tuturnya.

Baca juga: Kumpulkan Fakta Peristiwa Penangkapan Warga, Komnas HAM Turun ke Desa Wadas

 

Komnas HAM kumpulkan fakta penangkapan warga Desa Wadas

Beka Ulung Hapsara Komisioner Komnas HAM berdialog dengan warga mencari Fakta-fakta insiden Desa Wadas(KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO) Beka Ulung Hapsara Komisioner Komnas HAM berdialog dengan warga mencari Fakta-fakta insiden Desa Wadas

Komnas HAM turut terjun ke Desa Wadas pada Sabtu (12/2/2022).

Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menerangkan, kedatangan Komnas HAM untuk menggali keterangan dan fakta peristiwa penangkapan puluhan warga pada Selasa (8/2/2022).

Selain itu, pihaknya juga memantau kondisi sosial masyarakat pascainsiden pengukuran dan identifikasi lahan pertambangan andesit.

"Untuk merencanakan langkah-langkah ke depan seperti apa, berbasis perkembangan hari ini," tuturnya.

Beka menegaskan, jaminan keamanan terhadap warga Desa Wadas menjadi hal krusial. Ia meminta agar tak ada lagi intimidasi maupun ancaman terhadap warga.

Baca juga: Kunjungi Wadas, Kodam IV/Diponegoro Lakukan Kerja Bakti Perbaiki Fasilitas Umum

Selain itu, Komnas HAM juga menyoroti soal relasi sosial warga.

Menurutnya, konflik horizontal yang terjadi membuat warga yang kontra dan pro tambang di Desa Wadas diperkirakan makin mengeras selepas pengerahan personel keamanan dan insiden penangkapan.

Maka dari itu, Beka meminta agar relasi sosial warga harus dikembalikan.

Selain menjumpai warga, Komnas HAM juga bertemu Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang.

"Kami minta Pak Gubernur Jawa Tengah mengevaluasi pendekatan yang dilakukan, jangan lagi menggunakan keamanan dengan demonstrasi pengerahan pasukan yang begitu banyak berujung penangkapan dan kekerasan. Ini memicu trauma yang menyebabkan penyelesaian masalah Wadas semakin pelik," paparnya.

Baca juga: Alami Trauma, Sejumlah Warga Desa Wadas Tidak Berani Pulang ke Rumah

Alissa Wahid berdialog dengan warga yang pro dan kontra

Alissa Wahid sedang berdialog dengan warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo(KOMPAS.COM/BAYUAPRILIANO) Alissa Wahid sedang berdialog dengan warga di Desa Wadas Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo

Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid mengunjungi Desa Wadas pada Sabtu.

Didampingi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor, kedatangan Alissa untuk berdialog dengan warga sekaligus menggali fakta tentang konflik yang terjadi.

"Kami mengupayakan untuk berdialog baik dengan warga yang menerima pertambangan dan warga yang menolak pertambangan," jelas putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur ini.

Berdasarkan fakta yang ia temui, Alissa membeberkan bahwa beberapa warga dan anak-anak mengalami trauma akibat konflik yang terjadi di Wadas.

Alissa menyampaikan, bersama LBH Ansor Jaringan Gusdurian, dia bakal membawa misi rekonsiliasi dari pihak pro dan kontra penambangan di Desa Wadas.

Baca juga: Alasan Desa Wadas Jadi Lokasi Penambangan Batu Andesit untuk Proyek Bendungan Bener

 

Ganjar minta maaf kepada warga Desa Wadas

Ganjar mengunjungi Desa Wadas, Purworejo, terkait peristiwa penangkapan warga. Minggu (13/2/2022).Dok. Pemprov Jateng Ganjar mengunjungi Desa Wadas, Purworejo, terkait peristiwa penangkapan warga. Minggu (13/2/2022).

Guber Jateng Ganjar Pranowo kembali mengunjungi Desa Wadas.

Dalam kunjungannya pada Minggu (13/2/2022), Ganjar meminta maaf kepada warga terkait kisruh saat pengukuran lahan tambang pada Selasa lalu.

“Saya minta maaf kepada bapak dan ibu atas peristiwa yang terjadi. Makanya, saya datang ke sini secara langsung. Saya ke sini ingin mendengar langsung dari masyarakat mengenai persoalan yang ada,” sebutnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Kesaksian Warga Desa Wadas, Dikejar Anjing hingga Lari ke Hutan, Dikepung Aparat Tak Bisa Keluar Rumah

Saat pertemuan itu, salah satu warga, Waliyah, menceritakan bahwa suaminya ditangkap tanpa tahu masalah yang terjadi.

Kejadian tersebut membuat dirinya masih ketakutan dan trauma sampai saat ini.

“Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma,” terangnya.

Baca juga: LBH Yogyakarta Tegaskan Warga di Wadas yang Ditangkap Mendapat Kekerasan

Ganjar menjelaskan, ada tiga hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan.

Pertama, pihaknya bakal melakukan evaluasi teknis. Kedua, tentang metode pendekatan. Ketiga, menelusuri hal apa yang selama ini menjadi polemik, termasuk sikap pro atau kontra di masyarakat.

Sementara itu, mengenai tuntutan warga agar izin lokasi penambangan di Desa Wadas dicabut, Ganjar menuturkan bahwa hal itu akan dibicarakan secara teknis.

“Evaluasi teknis akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," jelasnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Purworejo, Bayu Apriliano; Hisnudita Hagiworo | Editor: Dheri Agriesta, Teuku Muhammad Valdy Arief, Annisa Dea Widiarini), Kompas TV

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

5 Orang Ambil Formulir Calon Bupati Penjaringan Golkar, Ada Mantan Wakil Bupati Kulon Progo

Yogyakarta
Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Anggota DPR/DPRD, Pegawai BUMN, dan ASN Wajib Mundur Jika Ikut Pilkada

Yogyakarta
Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Cucu Pendiri Muhammadiyah, Afnan Hadikusumo Semarakkan Bursa Pilkada Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Pedagang Pasar Terban Keluhkan Pelanggan Menurun Sejak Pindah ke Shelter

Yogyakarta
Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Golkar dan PDI-P Buka Peluang Koalisi di Pilkada Sleman dan Kulon Progo

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com