Bagian depan bangunan tersebut terdapat dua buah arca batu yang bertuliskan Aksara Jawa sebagai penanda pembangunan Candi Cetho.
9. Teras Kesembilan
Di teras ini terdapat ruangan yang menghadap ke sisi timur. Ruangan ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan benda-benda kuno.
Selain itu, di seberang ruangan ini juga terdapat dua bangunan di utara dan selatan.
Bangunan sebelah utara menyimpan arca Sabdapalon, sementara bangunan sisi selatan menyimpan arca Nayagenggong.
10. Teras Kesepuluh
Pada teras kesepuluh ini terdapat ruangan yang masing-masing sisinya ada tiga buah bangunan kayu yang saling berhadapan.
Terdapat arca di masing-masing bangunan kayu itu, salah satunya adalah arca Prabu Brawijaya.
Sementara pada ujung deretan selatan terdapat tempat untuk menyimpan pusaka Empu Supa, seorang pembuat pusaka yang dihormati di zamannya.
11. Teras Kesebelas
Pada teras kesebelas ini terdapat dinding batu setinggi 1,60 meter, yang seakan menyekat tangga dengan ruang utaa.
Sementara ruang utama pada teras ini merupakan tempat pesanggrahan Prabu Brawijaya yang letaknya lebih tinggi dibanding ruangan yang lain.
Secara umum, bangunan Candi Cetho memiliki kesamaan dengan Candi Sukuh, yang bentuknya mengingatkan pada punden berundak di masa prasejarah.
Saat ini, Candi Cetho merupakan bangunan cagar budaya yang dilindungi. Selain itu, kompleks ini juga menjadi tempat wisata untuk masyarakat.
Adapun harga tiket masuk Candi Cetho yang berada di Karanganyar, Jawa Tengah ini berkisar Rp 10.000.
Untuk biaya parkir berkisar antara Rp 3.000 untuk motor, dan Rp 5.000 untuk mobil.
Kompleks Candi Cetho dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai dengan 17.00 WIB.
Sumber:
Cagarbudaya.kemdikbud.go.id