Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons Zulhas Saat Pengurus Kopdes Merah Putih Candirejo Magelang Bingung soal Modal dan Pengelolaan

Kompas.com, 29 Agustus 2025, 13:05 WIB
Egadia Birru,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Sudah lebih dari satu bulan sejak Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diluncurkan serentak oleh Presiden Prabowo Subianto, pengurus koperasi di Desa Candirejo masih bingung soal pengelolaan serta akses pemodalannya.

Desa Candirejo terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Kami merasa seperti anak yang dilahirkan, kemudian dibiarkan tanpa asupan," kata Mukhamad Nurkhabib, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Candirejo, pada Kamis (28/8/2025) malam.

Habib menyampaikan kebingungannya di hadapan khalayak umum, termasuk Bupati Magelang Grengseng Pamuji dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, di Koperasi Merah Putih Desa Candirejo pada Kamis malam.

Habib—sapaannya—menuturkan belum ada pelatihan sama sekali dari pemerintah terkait pengelolaan Koperasi Merah Putih.

Peraturan detail mengenai akses pembiayaan juga belum jelas.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Sepi sampai Tutup, Zulhas Minta Pengurus Kerja Keras

Berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, desa ini turut menyediakan paket-paket wisata.

Tak heran jika Koperasi Merah Putih Desa Candirejo bergerak di bidang usaha jasa wisata dengan menawarkan persewaan sepeda ontel dan tur andong.

Sebagian sepeda merupakan aset koperasi dan lainnya bekerja sama dengan pihak ketiga.

Habib mengaku koperasinya cukup beruntung karena anggotanya aktif dalam Koperasi Desa Wisata yang terbentuk sejak 2003, sehingga telah siap menjalankan usaha.

Dia bilang simpanan pokok yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 24 juta dari hasil iuran sebesar Rp 300.000 per anggota.

Baca juga: Bupati Magelang Soroti Aturan Satu Desa Satu Koperasi: Belum Tentu Ada Potensi Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas di Koperasi Merah Putih Desa Candirejo, Borobudur, Magelang, Kamis (28/8/2025).KOMPAS.com/Egadia Birru Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas di Koperasi Merah Putih Desa Candirejo, Borobudur, Magelang, Kamis (28/8/2025).

Koperasi Merah Putih Desa Candirejo beranggotakan 80 orang yang menjadi perwakilan seluruh warga Desa Candirejo.

"Karena (pemerintah desa) mewajibkan semua warga menjadi anggota koperasi yang diwakili oleh masing-masing RT," jelasnya.

Respons Zulhas Singgung soal Otonomi Daerah

Mendapat keluhan tersebut, Zulhas meminta pengurus Koperasi Merah Putih berdiskusi dengan Bupati Magelang yang juga ketua satuan tugas percepatan pembentukan koperasi merah putih di tingkat kabupaten.

"Tidak bisa pusat semua. Kan, kita otonomi daerah. Ada kades, bupati," cetusnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Penyu Lekang Terdampar Lemas di Pantai Glagah, Satlinmas: Kurus, Berenangnya Tak Normal
Yogyakarta
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau