Salin Artikel

Respons Zulhas Saat Pengurus Kopdes Merah Putih Candirejo Magelang Bingung soal Modal dan Pengelolaan

Desa Candirejo terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

"Kami merasa seperti anak yang dilahirkan, kemudian dibiarkan tanpa asupan," kata Mukhamad Nurkhabib, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Candirejo, pada Kamis (28/8/2025) malam.

Habib menyampaikan kebingungannya di hadapan khalayak umum, termasuk Bupati Magelang Grengseng Pamuji dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas, di Koperasi Merah Putih Desa Candirejo pada Kamis malam.

Habib—sapaannya—menuturkan belum ada pelatihan sama sekali dari pemerintah terkait pengelolaan Koperasi Merah Putih.

Peraturan detail mengenai akses pembiayaan juga belum jelas.

Berada di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Candi Borobudur, desa ini turut menyediakan paket-paket wisata.

Tak heran jika Koperasi Merah Putih Desa Candirejo bergerak di bidang usaha jasa wisata dengan menawarkan persewaan sepeda ontel dan tur andong.

Sebagian sepeda merupakan aset koperasi dan lainnya bekerja sama dengan pihak ketiga.

Habib mengaku koperasinya cukup beruntung karena anggotanya aktif dalam Koperasi Desa Wisata yang terbentuk sejak 2003, sehingga telah siap menjalankan usaha.

Dia bilang simpanan pokok yang berhasil dikumpulkan mencapai Rp 24 juta dari hasil iuran sebesar Rp 300.000 per anggota.

Koperasi Merah Putih Desa Candirejo beranggotakan 80 orang yang menjadi perwakilan seluruh warga Desa Candirejo.

"Karena (pemerintah desa) mewajibkan semua warga menjadi anggota koperasi yang diwakili oleh masing-masing RT," jelasnya.

Respons Zulhas Singgung soal Otonomi Daerah

Mendapat keluhan tersebut, Zulhas meminta pengurus Koperasi Merah Putih berdiskusi dengan Bupati Magelang yang juga ketua satuan tugas percepatan pembentukan koperasi merah putih di tingkat kabupaten.

"Tidak bisa pusat semua. Kan, kita otonomi daerah. Ada kades, bupati," cetusnya.

Kementerian Koperasi sendiri masih menggodok aturan pembiayaan Koperasi Merah Putih.

Sehingga koperasi dapat mengakses pembiayaan ke himpunan bank milik negara atau Himbara.

"Kira-kira satu dua minggu selesai," tambah Zulhas.

Terkait pelatihan pengelolaan koperasi, Kepala Bidang Koperasi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang Bambang Siswanto mengatakan, menunggu aturan dari pemerintah pusat.

"Kami hati-hati karena menunggu regulasi dari pusat bagaimana melakukan pendampingannya," jelasnya kepada Kompas.com di lokasi yang sama.

https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/08/29/130535778/respons-zulhas-saat-pengurus-kopdes-merah-putih-candirejo-magelang

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com