Editor
Jokowi mengaku heran dengan tudingan mengenai ijazah palsu serta KKN (Kuliah Kerja Nyata) fiktif yang dialamatkan kepadanya.
Ia menekankan bahwa ia telah menjalani kuliah dengan penuh perjuangan, termasuk menyelesaikan KKN dan skripsi.
"Dosen pembimbing skripsi saya adalah Prof Dr Ir Achmad Sumitro. Kemudian skripsi saya diuji oleh Ir Burhanuddin dan Ir Sofyan Warsito. Diuji, ada pengujinya, diragukan lagi," jelasnya.
Baca juga: Pemeriksaan Jokowi di Polres Solo: Ijazah Disita, Jawab 45 Pertanyaan, 2 Nama Jadi Sorotan
Ia juga mengungkapkan bahwa KKN yang dilakukannya berada di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
Mengenai status ijazahnya, Jokowi menegaskan bahwa seharusnya masalah ini sudah selesai berdasarkan pernyataan UGM. "Kalau Ibu Rektor sudah menyampaikan ijazahnya dikeluarkan oleh UGM, Bapak Dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan ijazahnya asli dan saya kuliah di situ, sudah," tegasnya.
Jokowi menyayangkan bahwa isu ijazah tersebut terus digoreng karena kepentingan politik.
"Tapi ya itulah sekali lagi ini politik, bukan urusan asli dan tidak asli. Sudah tahu semuanya itu asli tapi untuk kepentingan politik jadi terjadi hal seperti ini," tuturnya.
Baca juga: Isu Ijazah Tak Kunjung Usai, Jokowi: Ini Politik, Bukan Soal Asli atau Palsu
Di akhir pidatonya, Jokowi menyatakan bahwa apa yang disampaikannya adalah curahan hati kepada teman-teman lamanya.
"Saya rasa itu saja yang ingin saya sampaikan, saya nanti kayak curhat. Tapi memang curhat ke teman-teman ya boleh kan?" ujarnya.
Sementara itu, Ketua Angkatan 80 Fakultas Kehutanan UGM, Arief Hidayat, menjelaskan bahwa tidak ada masalah terkait Jokowi yang tidak mengenakan seragam.
"Enggak apa-apa, Beliau juga punya (seragam yang dipakai reuni)," ujarnya.
Arief menegaskan bahwa seragam untuk reuni bersifat tidak wajib.
Rekan Jokowi yang lain, Mulyono, mengungkapkan bahwa mereka satu angkatan di Fakultas Kehutanan UGM dan lulus pada tahun yang berbeda.
"Iya satu angkatan, dulu kan enggak ada kelas jadi masuknya bareng tahun 80," jelasnya.
Baca juga: Bertemu Mulyono di Reuni UGM, Jokowi: Jangan Nambah Masalah Lagi...
Mulyono menambahkan bahwa Jokowi lulus lebih cepat karena memiliki nilai akademik yang lebih baik.