KULON PROGO, KOMPAS.com – Lonjakan kecelakaan lalu lintas di jam berangkat dan pulang sekolah, membuat Polres Kulon Progo menggelar Operasi Patuh Progo 2025.
Mayoritas korban adalah usia 15–25 tahun, dan hampir seluruh kecelakaan disebabkan oleh human error.
Kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, paling banyak terjadi pada jam sibuk pagi dan sore hari, saat mobilitas masyarakat tinggi karena aktivitas berangkat atau pulang sekolah dan bekerja.
Jenis kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan adalah sepeda motor.
Baca juga: Saat Zefa Jadi Satu-satunya Murid Baru di SD Wijimulyo Lor di Kulon Progo
“Data yang ada selama dua bulan terakhir ini, kebanyakan melibatkan roda dua. Jam kejadiannya saat berangkat sekolah, pulang sekolah, berangkat kerja, dan pulang kerja, antara pukul 06.00 sampai 09.00 pagi. Kalau sore dari pukul 13.00 sampai pukul 16.00,” ujar AKP Priya Tri Handaya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, Senin (14/7/2025).
Priya menjelaskan, kecelakaan didominasi pengendara usia 15 hingga 25 tahun.
Dia mengatakan, kasus kecelakaan yang melibatkan kalangan muda terus meningkat dalam dua bulan terakhir.
“Hampir seluruh kecelakaan disebabkan oleh human error. Faktor jalan dan fasilitas umum bukan penyebab utama,” tambahnya.
Sepanjang semester pertama 2025, terjadi 344 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kulon Progo. Dari jumlah itu, 43 orang meninggal dunia, 3 orang mengalami luka berat, dan 615 orang mengalami luka ringan.
Baca juga: 2 Motor Tabrakan di Kulon Progo Gegara Tali Layangan, 2 Orang Luka
Gelar pasukan untuk Operasi Patuh Progo 2025 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,selama dua pekan ke depan. Apel gelar pasukan dilaksanakan, Senin (14/07/2025) pagi.Untuk menekan angka kecelakaan, Polres Kulon Progo menggelar Operasi Patuh Progo 2025 selama dua pekan ke depan, hingga 27 Juli 2025.
Apel gelar pasukan dilaksanakan di halaman Mapolres Kulon Progo pada Senin pagi (14/7/2025), dipimpin oleh Wakapolres Kompol Amalia Normadiah.
Amalia menjelaskan, operasi ini serentak digelar secara nasional dan akan menyasar berbagai jenis pelanggaran lalu lintas.
“Dua di antaranya yang menjadi atensi adalah pengendara di bawah umur, serta yang berboncengan lebih dari satu orang,” ujar Amalia.
Ia menegaskan, pengendara di bawah umur memiliki risiko tinggi terlibat kecelakaan dan perlu mendapat perhatian khusus.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang