Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Lalu Lintas di Kulon Progo Didominasi Usia 15-25 Tahun, Operasi Patuh Digelar

Kompas.com, 15 Juli 2025, 09:19 WIB
Dani Julius Zebua,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Lonjakan kecelakaan lalu lintas di jam berangkat dan pulang sekolah, membuat Polres Kulon Progo menggelar Operasi Patuh Progo 2025.

Mayoritas korban adalah usia 15–25 tahun, dan hampir seluruh kecelakaan disebabkan oleh human error.

Kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, paling banyak terjadi pada jam sibuk pagi dan sore hari, saat mobilitas masyarakat tinggi karena aktivitas berangkat atau pulang sekolah dan bekerja.

Jenis kendaraan yang paling sering terlibat kecelakaan adalah sepeda motor.

Baca juga: Saat Zefa Jadi Satu-satunya Murid Baru di SD Wijimulyo Lor di Kulon Progo

“Data yang ada selama dua bulan terakhir ini, kebanyakan melibatkan roda dua. Jam kejadiannya saat berangkat sekolah, pulang sekolah, berangkat kerja, dan pulang kerja, antara pukul 06.00 sampai 09.00 pagi. Kalau sore dari pukul 13.00 sampai pukul 16.00,” ujar AKP Priya Tri Handaya, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Kulon Progo, Senin (14/7/2025).

Priya menjelaskan, kecelakaan didominasi pengendara usia 15 hingga 25 tahun.

Dia mengatakan, kasus kecelakaan yang melibatkan kalangan muda terus meningkat dalam dua bulan terakhir.

“Hampir seluruh kecelakaan disebabkan oleh human error. Faktor jalan dan fasilitas umum bukan penyebab utama,” tambahnya.

Sepanjang semester pertama 2025, terjadi 344 kasus kecelakaan lalu lintas di wilayah Kulon Progo. Dari jumlah itu, 43 orang meninggal dunia, 3 orang mengalami luka berat, dan 615 orang mengalami luka ringan.

Baca juga: 2 Motor Tabrakan di Kulon Progo Gegara Tali Layangan, 2 Orang Luka

Gelar pasukan untuk Operasi Patuh Progo 2025 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,selama dua pekan ke depan. Apel gelar pasukan dilaksanakan, Senin (14/07/2025) pagi.DOKUMENTASI POLRES KP Gelar pasukan untuk Operasi Patuh Progo 2025 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta,selama dua pekan ke depan. Apel gelar pasukan dilaksanakan, Senin (14/07/2025) pagi.

Untuk menekan angka kecelakaan, Polres Kulon Progo menggelar Operasi Patuh Progo 2025 selama dua pekan ke depan, hingga 27 Juli 2025.

Apel gelar pasukan dilaksanakan di halaman Mapolres Kulon Progo pada Senin pagi (14/7/2025), dipimpin oleh Wakapolres Kompol Amalia Normadiah.

Amalia menjelaskan, operasi ini serentak digelar secara nasional dan akan menyasar berbagai jenis pelanggaran lalu lintas.

“Dua di antaranya yang menjadi atensi adalah pengendara di bawah umur, serta yang berboncengan lebih dari satu orang,” ujar Amalia.

Ia menegaskan, pengendara di bawah umur memiliki risiko tinggi terlibat kecelakaan dan perlu mendapat perhatian khusus.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau