YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Tol Yogyakarta–Solo Seksi 2 Paket 2.2B yang melintas di Kronggahan, Trihanggo, Sleman, kini memasuki tahap pemasangan kepala pilar atau pierhead.
Pengerjaan konstruksi menggunakan teknologi Sosrobahu agar tidak menutup arus lalu lintas di Ringroad, yang merupakan jalan nasional.
Baca juga: Pembebasan 1.187 Bidang Lahan Tol Yogya-Kulon Progo Rampung, Total Ganti Rugi Rp 1,3 Triliun
"Proyek pembangunan jalan Tol Solo-Jogja-YIA Seksi 2 Paket 2.2B Trihanggo-Junction Sleman turut menggunakan teknologi Sosrobahu pada 10 titik sepanjang ring road utara," ujar Humas PT Adhi Karya Proyek Tol Solo-Jogja Seksi 1 Paket 2.2, Agung Murhandjanto, Senin (14/07/2025).
Agung menyampaikan Sosrobahu merupakan teknologi konstruksi yang biasa digunakan pada proyek jalan tol layang di atas jalan eksisting tanpa menutup lalu lintas di bawahnya.
Inovasi asli Indonesia tersebut diciptakan oleh Ir. Tjokorda Raka Sukawati ahli teknik asal Bali pada tahun 1988.
"Awalnya pierhead dipasang sejajar dengan arah jalan agar tidak mengganggu lalu lintas di bawahnya. Selanjutnya melakukan tekanan hidrolik, pierhead diputar perlahan ke posisi melintang sesuai arah jalan tol," ucapnya.
Diungkapkan Agung, pengerjaan konstruksi Tol Jogja-Solo Seksi 2 Paket 2.2B berada di area ring road Kronggahan, Trihanggo, Kabupaten Sleman.
Penerapan teknologi Sosrobahu ini untuk mengurangi hambatan lalu lintas area ring road yang merupakan jalan nasional.
Baca juga: Tol Solo-Yogyakarta Segmen Klaten-Prambanan Resmi Dibuka Hari Ini, Masih Gratis
"Penerapan teknologi ini ditujukan untuk mengurangi hambatan lalu lintas pada area ring road yang merupakan jalan nasional," tuturnya.
Menurut Agung, Agung pemasangan pierhead dengan metode Sosrobahu ini ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025.
"Akhir Agustus harus beres semua," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang