Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Tradisi Nyadran Pasar di Saren Sleman: Jodhang, Makanan Sakral, dan Kebersamaan

Kompas.com, 19 Februari 2025, 19:36 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (19/2/2025) pagi tadi, ratusan warga berbondong-bondong menuju Pasar Wonosari, Padukuhan Saren, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman.

Mereka datang dengan penuh semangat, berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor, membawa berbagai makanan yang tertata rapi dalam tenong bambu, baki, hingga tenggok.

Tak hanya itu, beberapa warga juga tampak memikul jodhang—kotak kayu berbentuk persegi panjang yang berisi aneka hidangan. Jodhang itu ditutup dengan kain, menambah kesakralan perjalanan mereka menuju pasar.

Dengan langkah mantap, mereka berjalan bersama, membawa warisan budaya yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

Baca juga: Mengenal Dugderan, Tradisi Unik Menyambut Bulan Ramadhan di Semarang

Setibanya di pasar, ratusan warga segera mengambil tempat di sepanjang los pasar.

Berbagai makanan yang mereka bawa—dari jajanan pasar, tumpeng, hingga lauk pauk—ditata berjajar, memenuhi meja-meja tempat para perempuan duduk. Kebersamaan dan semangat gotong royong begitu terasa, menciptakan suasana penuh kekhidmatan.

Hari itu bukan sekadar hari biasa. Warga berkumpul untuk melaksanakan tradisi Nyadran Pasar, sebuah ritual sakral yang telah berlangsung turun-temurun.

Nyadran Pasar menjadi wujud syukur sekaligus doa bersama menjelang bulan suci Ramadan.

Bagi masyarakat Padukuhan Saren, Kalurahan Wedomartani, tradisi ini bukan hanya tentang berbagi makanan, tetapi juga tentang mempererat silaturahmi dan menjaga harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.

"Nyadran ini dilaksanakan setiap tahun sekali, saat sasi (bulan) Ruwah," ujar Dukuh Saren, Hadi Pandrio saat ditemui di Pasar Wonosari, Wedomartani, Kapanewon Gemplak, Kabupaten Sleman, Rabu (19/02/2025).

Di Padukuhan Saren, Kalurahan Wedomartani, tradisi Nyadran Pasar sudah berlangsung turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga.

"Acara ini kita laksanakan untuk nguri-uri tradisi, meneruskan yang sudah diwariskan oleh nenek moyang, yakni cikal bakal Dusun Saren. Alhamdulillah lestari hingga saat ini, jadi tiap tahun pasti dilaksanakan," tutur Hadi.

Para warga perempuan di Padukuhan Saren, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman saat mengikuti acara tradisi Nyadran Pasar. Mereka duduk di los Pasar Wonosari dan tepat didepanya terdapat berbagai makanan yang dibawa dari rumah untuk disantap oleh warga bersama-sama.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Para warga perempuan di Padukuhan Saren, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman saat mengikuti acara tradisi Nyadran Pasar. Mereka duduk di los Pasar Wonosari dan tepat didepanya terdapat berbagai makanan yang dibawa dari rumah untuk disantap oleh warga bersama-sama.

Tradisi Nyadran Pasar

Sebelum puncak acara Nyadran Pasar digelar, warga terlebih dahulu melakukan serangkaian kegiatan persiapan. Mereka bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar, termasuk tiga makam yang ada di Padukuhan Saren.

"Bersih-bersih dilakukan secara gotong-royong, setelah selesai dilanjutkan dengan nyekar atau tabur bunga dengan tujuan mendoakan para leluhur, orangtua kita yang sudah meninggal," ucapnya.

Setelah prosesi pembersihan dan tabur bunga selesai, warga berbondong-bondong menuju Pasar Wonosari untuk mengikuti acara puncak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau