Kesembuhan sapi-sapi itu setelah diberi obat hasil konsultasi dengan dokter dan jamu tradisional seperti mengkudu.
Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular ke Manusia, Hewan yang Terdampak Aman Dikonsumsi?
Tiga ekor sapinya, sebelumnya napsu makannya menurun hingga bagian mulut yang terus mengeluarkan lendir, dan akhirnya lemas tidak mau berdiri.
"Saat sapi terkena PMK keluarga terpukul, tetapi semangat untuk mengobati. Kami bergantian setiap hari menyuapi sapi makanan dan obat," kata Kismaya.
"Yang penting sapi mau makan, itu kuncinya," imbuhnya.
Baca juga: Berikut Ciri-ciri Penyakit Mulut dan Kuku yang Menyerang Hewan Ternak
Upacara kenduri ini dilakukan dengan menyiapkan beragam makanan. Mulai dari ingkung ayam, nasi gurih, urap, tempe, hingga makanan ringan.
Beberapa tetangga datang ke rumah limasan, dan duduk di atas tikar yang sudah disiapkan sekitar 12.00 WIB.
Mereka bersila mengelilingi makanan yang sudah disiapkan, dan Wadina memimpin doa.
Sebelumnya Wadina menyampaikan maksud dan tujuan kenduri kepada warga.
"Selain yang datang, kami juga bagikan kepada tetangga. Pokoknya kami bersyukur," kata dia.
Baca juga: MBG Hari Kedua, 285 Pelajar di Nunukan Tidak Kebagian Makanan
Wadina menyampaikan kesembuhan sapi miliknya sudah berangsur membaik usai terkena wabah pmk.
"Belum pulih 100 persen, namun sapi sudah mau makan seperti sebelum terkena penyakit, " Kata Wadina.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Wibawanti Wulandari mengatakan sebanyak 1.423 ekor hewan ternak di Gunungkidul dilaporkan terpapar PMK, dan 99 ekor di antaranya mati.
"Kami akan melakukan vaksinasi lebih dari 1.200 dosis pada bulan Januari ini. Target kami adalah untuk menjangkau semua wilayah, terutama yang masih tergolong zona hijau," kata Wibawanti kepada wartawan.
Pihaknya berupaya meyakinkan peternak agar mau divaksinasi, karena banyak warga yang menolak untuk vaksinasi.
Baca juga: Apakah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Menular ke Manusia?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang