Jutaan rupiah melayang dari keluarga yang kehilangan sapi akibat penyakit yang menyerang sejak akhir 2024 lalu ini.
Dampak PMK juga dirasakan keluarga Wadina Wadiyanta (65), warga Padukuhan Polaman, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan. Tiga ekor sapinya tiba-tiba terserang PMK, dan tidak mau makan beberapa waktu lalu.
Sapi yang menjadi tabungan keluarga ini berhasil diselamatkan, dan kini sudah bisa beraktivitas biasa meski belum sepenuhnya pulih.
Dengan kesembuhan tersebut, keluarga Wadina menggelar kenduri Among-among.
Sejak sehabis Subuh, keluarga dan beberapa tetangga Wadina riuh di dapur rumah kampung yang berukuran cukup besar.
Persiapan kenduri dari sejak Subuh
Tungku kayu dan kompor gas sudah menyala sebelum matahari terbit.
Ada yang mulai memasak air, hingga memotong bumbu yang dipersiapkan untuk kenduri.
"Sejak pagi, keluarga kami mempersiapkan diri untuk kenduri, karena senang tiga sapi kami sudah sembuh dari PMK," kata salah seorang anak Wadina, Kismaya saat ditemui di Wonosari, Rabu (15/1/2025).
Kismaya mengambil ayam jantan berusia lebih dari 1 tahun dan berukuran besar dari kandang di timur rumahnya.
Setelah didoakan oleh Wadina, ayam tersebut langsung disembelih.
Ayam itu untuk persiapan ingkung yang digunakan untuk kenduri.
Napsu makan sapi sempat menurun
Untuk bahan makanan lainnya sudah dibeli dari pasar sehari sebelumnya.
"Pokoknya makanannya yang terbaik, karena keluarga kami bersyukur sapi sembuh. Sapi kami merupakan tabungan keluarga, belum lama ini seekor sapi dijual untuk membuat sumur bor di ladang," ucap dia.
Kesembuhan sapi-sapi itu setelah diberi obat hasil konsultasi dengan dokter dan jamu tradisional seperti mengkudu.
Tiga ekor sapinya, sebelumnya napsu makannya menurun hingga bagian mulut yang terus mengeluarkan lendir, dan akhirnya lemas tidak mau berdiri.
"Saat sapi terkena PMK keluarga terpukul, tetapi semangat untuk mengobati. Kami bergantian setiap hari menyuapi sapi makanan dan obat," kata Kismaya.
"Yang penting sapi mau makan, itu kuncinya," imbuhnya.
Upacara kenduri ini dilakukan dengan menyiapkan beragam makanan. Mulai dari ingkung ayam, nasi gurih, urap, tempe, hingga makanan ringan.
Beberapa tetangga datang ke rumah limasan, dan duduk di atas tikar yang sudah disiapkan sekitar 12.00 WIB.
Mereka bersila mengelilingi makanan yang sudah disiapkan, dan Wadina memimpin doa.
Sebelumnya Wadina menyampaikan maksud dan tujuan kenduri kepada warga.
"Selain yang datang, kami juga bagikan kepada tetangga. Pokoknya kami bersyukur," kata dia.
Wadina menyampaikan kesembuhan sapi miliknya sudah berangsur membaik usai terkena wabah pmk.
"Belum pulih 100 persen, namun sapi sudah mau makan seperti sebelum terkena penyakit, " Kata Wadina.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Wibawanti Wulandari mengatakan sebanyak 1.423 ekor hewan ternak di Gunungkidul dilaporkan terpapar PMK, dan 99 ekor di antaranya mati.
"Kami akan melakukan vaksinasi lebih dari 1.200 dosis pada bulan Januari ini. Target kami adalah untuk menjangkau semua wilayah, terutama yang masih tergolong zona hijau," kata Wibawanti kepada wartawan.
Pihaknya berupaya meyakinkan peternak agar mau divaksinasi, karena banyak warga yang menolak untuk vaksinasi.
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/01/15/150052678/cerita-warga-gunungkidul-gelar-kenduri-setelah-3-ekor-sapinya-sembuh-dari