Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UGM Susun SOP Kampanye Capres-cawapres di Kampus

Kompas.com - 24/11/2023, 19:11 WIB
Wijaya Kusuma,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyusun standar operasional prosedur (SOP) terkait kampanye Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di kampus. Salah satunya, pasangan calon harus diundang oleh UGM.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sutjito mengatakan, UGM merupakan universitas milik negara dalam status perguruan tinggi negeri badan hukum.

Sebagai institusi pendidikan, Arie mengatakan, UGM harus memiliki tanggungjawab secara moral maupun akademik untuk berkontribusi pada kepentingan bangsa.

Baca juga: UGM Siapkan TPS Khusus untuk Mahasiswa Luar Daerah

"Pemilu sebagai agenda nasional tentu kita harus terdorong untuk itu. Dan kalau UGM cuek itu malah bahaya, cuman bagaimana kita memperankan di dalam kontribusi itu," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian Masyarakat dan Alumni UGM Arie Sujito di acara Pojok Bulaksumur yang digelar di selasar barat Gedung Pusat UGM, Jumat (24/11/2023).

Arie Sujito menyampaikan, standar operasional prosedur (SOP) hanya salah satu dari sekian banyak kontribusi UGM dalam merespons agenda nasional, khususnya Pemilu.

"Kontribusi ini dimaksudkan adalah selain bagian dari tanggungjawab secara moral dan etik di dalam merespon agenda nasional, kita juga uji komitmen kita. Karena SOP itu dirancang sebagai turunan dari keputusan MK kemudian ada surat waktu itu yang Undang-undang Pemilu memungkinkan penyelenggaraan kampanye dikerjakan di kampus," tuturnya.

Standar operasional prosedur (SOP) tersebut, lanjut Arie, sebenarnya merupakan role of the game untuk memastikan agar ruang yang dimanfaatkan untuk memfasilitasi diskusi, debat atau pembicaraan antara partai politik, caleg dengan mahasiswa, dosen dan lain sebagainya memiliki nilai-nilai akuntabel.

"Memang kebetulan kita membuat SOP lebih cepat. Kita buat, kita susun waktu itu rektor tanda tangan. Itu sebetulnya memberi kerangka, memberi batasan agar role of the game itu mampu menghasilkan proses dan output yang oke, tujuanya untuk pendidikan politik, juga untuk memberi literasi ke publik," tegasnya.

Arie Sujito mengungkapkan, dalam SOP tersebut, secara umum yang mengundang capres -cawapres adalah pihak universitas. Bukan capres dan cawapres datang secara tiba-tiba.

Baca juga: Kapolda DIY Tegaskan Tak Ada Intervensi Batalnya Kehadiran Anies di UGM

"Universitas mengudang bukan mereka datang tiba-tiba, universitas bisa mengundang atau perguruan tinggi manapun itu dalam role of the game kita," ungkapnya.

Selama kampanye di UGM, tidak diperbolehkan adanya alat peraga.

"Mereka tidak boleh menggunakan alat peraga macem-macem entah itu bendera, dan sebagai fungsi alat mobilisasi. Tapi lebih pada memfasilitasi mereka untuk berdiskusi, berdebat tentang apa yang dia bawa, track record dan apa yang sebetulnya yang dia gagas. Nah ini yang sebenarnya adu ide," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com