Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Gadungan Ditangkap, Terbitkan Akta Cerai Palsu, Terungkap Saat Dicek di Pengadilan Agama

Kompas.com - 26/09/2023, 10:15 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

WIS meminta uang Rp 5.000.000 untuk pengurusan cerai dan uang percepatan pengurusan sebesar Rp 1.000.000 pada 24 Juni 2023. 

B dan S menyerahkan uang itu. Tidak butuh waktu lama, akta cerai itu muncul tiga hari kemudian, Selasa (27/6/2023).

Atas permintaan pelaku, B dan S  memberi lagi uang Rp 6.000.000 untuk pengurusan hak asuh anak, Jumat (30/6/2023). 

NS curiga pada akta cerai yang diterimanya itu. Akta tertera sidang berlangsung pada 27 Juni 2023 dan akta cerai terbit 28 Agustus 2023. NS juga merasa tidak pernah dipanggil sidang namun akta  bisa terbit begitu saja. 

NS cek di PA Wates. Pengadilan menyatakan tidak pernah menerima berkas perkara cerai atas nama B dan NS. Pengadilan juga memastikan akta bukan produk dari pengadilan Wates.

S keberatan setelah menerima kabar ini. Ia melaporkan WIS ke Polres Kulon Progo akhir Agustus 2023. Mereka mengaku rugi Rp 12 juta. 

“Dengan adanya kasus itu, kemudian dilaksanakan penyelidikan, pemeriksaan saksi, dan barang bukti, kemudian WIS diamankan,” kata Novi.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal 378 KUHP dengan ancaman pidana empat tahun penjara dan atau pemalsuan surat atau akta otentik sebagaimana dimaksud pasal 264 KUHP dengan ancaman delapan tahun. 

 

Mengaku paralegal 

WIS menolak dianggap pengacara praktik. Ia mengungkapkan, dirinya hanya paralegal yang melakoni non-litigasi. Ia juga merasa cocok disebut pengacara magang.

Diperoleh dari beberapa sumber, paralegal bukanlah pengacara maupun petugas pengadilan. Sedangkan non-litigasi merupakan alternatif penyelesaian sengketa lewat jalur di luar persidangan.

WIS mengaku bekerja sama dengan A, kenalannya di Jawa Barat, untuk membuka kantor bantuan hukum di Wates, dua bulan belakangan. 

B, NS dan S satu dari empat klien kantor itu. Keluarga S berniat mengurus proses cerai anaknya. 

“Karena diimingi A, katanya akta cerai bisa tembus. Dan akan disusulkan akta asli, tapi tidak ada sampai sekarang,” katanya. 

WIS mengaku telah membagi sebagian uang yang didapat dari kasus ini ke A dan sebagian lagi dipakai untuk keperluan pribadi pelaku. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Kantornya Digeruduk Warga Gara-gara Penumpukan Sampah, Ini Respons DLH Yogyakarta

Yogyakarta
Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Bupati Sleman Kustini Mendaftar Maju Pilkada lewat PDI-P

Yogyakarta
Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Tumpukan Sampah di Depo Pengok Yogyakarta, Ekonomi Warga Terdampak

Yogyakarta
Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Bau Sampah Tercium hingga Radius 1 Km, Warga Kampung Pengok Geruduk Kantor DLH Kota Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com