Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rp 25 Juta Pedagang Pentol buat Nikah Habis Terbakar, Hanya Bisa Diganti BI Rp 3,4 Juta

Kompas.com - 21/08/2023, 10:33 WIB
Dani Julius Zebua,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Celengan pedagang pentol berisi uang Rp 25 juta terbakar di rumahnya pada Pedukuhan Tegalrejo, Kalurahan Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Uang celengan nyaris habis akibat jilatan api dalam kebakaran yang terjadi di rumahnya pada akhir Juni 2023. 

Sempat kalut karena uang bakal tidak akan kembali, ternyata masih ada sisa uang rusak terbakar yang bisa diganti oleh Bank Indonesia. 

“Saya bawa sekitar Rp 7 jutaan, tapi hanya Rp 3,4 juta yang bisa diganti. Yang lain sudah jadi abu,” kata Roni Setiawan (26), pedagang pentol yang membuka usaha di sekitaran balai desa Hargowilis, pada Minggu (20/8/2023).

Baca juga: Jalan Baru di Wilayah Pegunungan Kulon Progo, Warga Berharap Tak Ada Lagi yang Tersesat Gara-gara Google Maps

Kebakaran melanda rumah Roni di Tegalrejo, Jumat (30/6/2023). Rumah itu berada di kawasan perbukitan Hargowilis.

Orangtua Roni produksi pentol di sana dan menjualnya di beberapa lokasi di Kokap dan Wates.

Kebakaran diduga terkait dirinya yang sedang mengecas HP dekat botol parfum yang penuh isinya. Ia meninggalkan rumah untuk ibadah shalat Jumat. 

Ruang kamar tidur Roni rusak berat. Api juga melahap sampai atas kamar.

Lemari pakaian yang terbuat dari terpal plastik habis terbakar beserta uang sebanyak Rp 25 juta yang berada di dalamnya. 

“Sebenarnya lebih dari itu, Rp 25 juta itu uang saya saja. Ibu saya juga meletakkan uang di sana,” kata Roni.

Uang merupakan tabungan untuk menikahi pujaan hati, Misy (23), pedagang pentol di alun-alun Wates. Mereka menabung dalam lemari itu setiap hari. 

Setelah kebakaran, seorang teman menyarankan untuk menukarkan uang rusak itu ke Bank Indonesia, kantor perwakilan Yogyakarta. Ia mencoba saran itu. 

 

Ia membawa sisa uang rusak yang masih kelihatan bentuknya, sekitar Rp 7 juta. Uang dalam pecahan Rp 50.000 dan Rp 100.000.

“Saya bawa dulu semua (yang kelihatan) tidak dipilih. Yang diganti Rp 3,4 juta karena serinya utuh. Yang lain sudah hitam dan terpotong,” kata Roni.

Uang kemudian diterima. Keterangan yang diterima, uang dengan nomor seri yang masih tersisa dengan baik yang akhirnya bisa diganti. 

Ia dan Misy mengaku memulai kembali menabung dari awal untuk biaya pernikahan mereka. Mereka menabung di sebuah bank.

Baca juga: Peringati HUT RI, Masyarakat Petani di Kulon Progo Kemas Ornamen Karnaval dari Limbah dan Barang Bekas

Mereka menyiasati kesibukan sebagai pedagang yang selama ini jadi kendala tidak bisa menabung langsung ke bank. 

Roni atau Misy cukup menelepon pihak bank untuk datang dan mengambil uang yang akan ditabung. 

“Kalau dulu memang tidak sempat ke bank karena waktunya terpakai untuk dagangan,” kata Misy.

“Kami memulai dari awal lagi menabung. Sekarang, saya menabung di bank. Saat jualan, saya WA mau menabung, dia datang ke saya. Dulu di rumah bisa Rp 50.000 tiap hari. Sekarang Rp 25.000-Rp 30.000,” kata Roni. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com