Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Pemburu Kelelawar di Kulon Progo, Berburu Hanya Saat Musim Kemarau

Kompas.com - 14/08/2023, 16:08 WIB
Dani Julius Zebua,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Kemarau masih panjang. Bagi sebagian orang, kemarau justru membawa berkah.

Seperti yang dirasakan warga sebuah kampung di puncak Bukit Menoreh pada Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

Kemarau jadi saat warga satu kampung di Pedukuhan Nglambur berburu kelelawar. Satwa itu ditangkap untuk diolah dalam berbagai macam masakan, disantap atau dipercaya sebagai obat.

Baca juga: Paniki, Kuliner Ekstrem Khas Minahasa dari Daging Kelelawar

"Baru saja tadi ada yang pesan satu kilogram (kelelawar). Katanya untuk obat. Tidak dijual, saya akan kasih saja,” kata Roji, warga Nglambur, Minggu (13/8/2023).

Roji mengumpulkan kelelawar itu pada Minggu (6/8/2023) lalu. Ia bersama 20-an pria dewasa di dusun berburu kelelawar pukul 13.00–16.00 WIB.

Perburuan menghasilkan satu bagor atau karung plastik isi kelelawar untuk dimasak, dimakan, diawetkan atau dimanfaatkan jerohannya sebagai obat.

Biasanya dibikin rica-rica, bumbu sate, pakai bumbu rendang atau digoreng. "Dibagi rata dapat sekitar 20-40 ekor ke setiap orang," kata Roji.

Perburuan warga hanya berlangsung di curug atau sungai berair terjun di wilayah Nglambur bagian bawah. Warga menamainya curug Watu Segandul, dinamai demikian karena ada dua batu menggantung yang berada di tengah aliran air terjun. Batu mencuat yang seolah menggantung atau nggandul, menyisakan celah di antaranya.

Curug itu bertingkat, sehingga warga mesti naik tebing licin ekstrem, masuk goa sempit, naik pakai tali, lalu tiba di sebuah lorong datar yang kanan dan kirinya adalah tebing tegak lurus menjulang. Di lorong itu tempat mereka berburu kelelawar.

Baca juga: Puskesmas Pembantu di Kulon Progo Bertahun-tahun Jadi Sarang Kelelawar, Petani Manfaatkan Kotorannya untuk Pupuk Hortikultura

Warga hanya bisa berburu ketika sungai mengering saat musim kemarau panjang seperti sekarang. Ketika sungai kering, warga bahkan bisa leluasa berjalan kaki di dasar sungai.

Curug bersembunyi dari terik siang dalam wilayah Nglambur. Dusun ini berada sekitar 2 kilometer di bawah obyek wisata puncak Suroloyo atau 39 kilometer dari Wates, pusat Kulon Progo.

Warga Nglambur mayoritas petani kebun empon-empon, kopi dan cengkeh. Setiap rumah bahkan punya pohon kopi, memanennya untuk dijual.

Kopi asal Nglambur terkenal, baik biji kopi yang masih basah maupun kering. Atau dalam bentuk greenbean, hitam, merah hingga bentuk bubuk.

Biji kopi asal Nglambur diminati banyak kafe dan usaha kopi. Pertanian ini meningkatkan perekonomian masyarakat kampung.

Celah sempit dalam Curug Watu Segandul jadi semacam lorong sungai yang sudah mengering di Pedukuhan Nglambur, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daun kering dibakar untuk menciptakan asap yang bisa menjatuhkan kelelawar dalam lorong jurang. Kelelawar dikumpulkan untuk disantap. Ini tradisi warga pada musim kering sejak puluhan tahun lalu. Gambar merupakan tangkapan layar dari video kegiatan warga Nglambur.- Celah sempit dalam Curug Watu Segandul jadi semacam lorong sungai yang sudah mengering di Pedukuhan Nglambur, Kalurahan Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Daun kering dibakar untuk menciptakan asap yang bisa menjatuhkan kelelawar dalam lorong jurang. Kelelawar dikumpulkan untuk disantap. Ini tradisi warga pada musim kering sejak puluhan tahun lalu. Gambar merupakan tangkapan layar dari video kegiatan warga Nglambur.

Pada masa lalu, warga hidup sulit dan hidup bertani saja. Mereka terpaksa berburu untuk memenuhi asupan protein hewani bagi masyarakat pegunungan yang jarang menikmati daging seperti sekarang.

Baca juga: Pencari Kelelawar Tewas Terjatuh dari Tebing, Evakuasi Melalui Laut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com