KULON PROGO, KOMPAS.com – Aksi saling ejek antarpelajar saat pertandingan futsal di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakartam berujung perusakan gedung sekolah.
Pelajar dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengamuk dan melempari bangunan SMA Negeri 1 Kokap Yogyakarta dengan batu.
Persoalan tersebut kemudian diselesaikan secara damai melalui mediasi.
Baca juga: SMA di Kulon Progo Dirusak, Polisi Kumpulkan 20 Batu Andesit
Kasi Humas Polres Kulon Progo, Iptu Triatmi Noviartuti (Novi) menjelaskan, mulanya pertandingan futsal antarpelajar tersebut berlangsung Sabtu (12/8/2023).
Dalam pertandingan itu, terjadi saling ejek antara pelajar dari SMAN 1 Kokap dan SMK di Kokap.
Selanjutnya, pelajar SMK mendatangi SMAN 1 Kokap, mengamuk dan melempari gedung dengan batu.
“(Penyebabnya) Kesalahpahaman pascapertandingan futsal antara siswa sekolah,” kata dia melalui pesan tertulis, Kamis (17/8/2023).
Seorang penjaga sekolah mendapati ada kerusakan pada kaca dan genting sekolah pada Sabtu (12/8/2023) malam.
Penjaga sekolah mengecek sekeliling sekolah dan mendapati batu andesit dalam jumlah banyak di halaman sekolah. Batu itu juga ditemukan di sekitar lokasi kerusakan kaca jendela kantor TU.
Kepala Sekolah SMAN 1 Kokap kemudian melaporkan hal ini ke Polsek Kokap.
Petugas selanjutnya mengumpulkan barang bukti dan melakukan olah TKP.
Polisi juga memeriksa saksi-saksi. Diketahui, perusakan dilakukan oleh sejumlah pelajar SMK.
Polisi mendorong restoratif justice pada kasus ini.
“Diselesaikan secara damai dan kekeluargaan,” kata Novi.
Langkah tersebut diawali dengan mediasi kedua sekolah, dua pelajar pelaku pelemparan dari sebuah SMK, orangtua dari dua pelajar, Panewu (camat) Kokap, hingga sejumlah tokoh masyarakat.
Mediasi berlangsung di pendopo Kantor Kapanewon Kokap, Rabu (16/8/2023) sekitar pukul 16.15 WIB.
Baca juga: Dua Kabupaten di DIY Dilanda Kekeringan, Gunungkidul Berstatus Siaga Darurat
Terungkap dalam mediasi, kedua pelajar yang berseteru itu rupanya teman masa kecil. Mereka pernah satu sekolah sejak TK hingga SMP di Kokap.
Kedua pelajar kemudian saling meminta maaf dalam mediasi. Selain itu, pihak sekolah SMK bersedia mengganti kerusakan fasilitas SMAN 1 Kokap. Pihak SMAN 1 Kokap tidak meneruskan laporannya.
Novi mengungkapkan, Kapolres Kulon Progo, AKBP Nunuk Setiyowati hadir dalam mediasi dan ikut menyelesaikan kasus tersebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.