Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Video Warga Lempar Sampah ke Truk Sampah, Pj Wali Kota Yogyakarta: Euforia Truk Datang

Kompas.com - 04/08/2023, 19:50 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan masyarakat melempar sampah ke truk berwarna oranye kembali ramai di media sosial Twitter, diketahui video tersebut berada dekat di Lapangan Karang, Kotagede, Kota Yogyakarta.

Terkait video warga melempar sampah ke truk berwarna oranye ini Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo sebut peristiwa ini merupakan euforia warga.

“Euforia truknya datang senang gembira, caranya mereka menaruh sampah ke truk,” ujar Singgih di Balaikota Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).

Baca juga: Darurat Sampah, ASN Pemkot Yogyakarta Wajib Terapkan Mbah Dirjo

“Aksi lempar sampah di truk itu bukan sebuah tragedi, itu euforia kegembiraan,” imbuh Singgih.

Pemkot Yogyakarta sendiri saat ini sedang gencar kampanye pengelolaan sampah dengan metode "Mbah Dirjo", atau Mengolah Limbah dan Sampah dengan Biopori Ala Jogja.

Mbah Dirjo adalah sebuah gerakan untuk mengajak masyarakat agar mereka mengelola sampah organik melalui biopori baik secara mandiri, di tingkat rumah tangga, atau secara komunal, dengan biopori jumbo.

Metode ini diyakini dapat mengurangi sampah organik yang dihasilkan di Kota Yogyakarta.

“Kita punya 200 ton perhari (sampah), 15 ton sudah ke Kulon Progo dan 100 ton ke TPA Piyungan. Sisanya ini kita reduksi dengan gerakan Mbah Dirjo ini,” kata Singgih.

Menurut dia, gerakan Mbah Dirjo ini adalah gerakan jangka pendek tetapi juga akan berdampak pada jangka panjang.

Baca juga: Menteri PUPR Basuki Ikut Turun Tangan Cari Solusi untuk Atasi Sampah di TPA Piyungan

Adanya pemilahan sampah organik dan anorganik maka dapat mempermudah dalam penyelesaian permasalahan sampah.

“Organik bisa selesai dengan komposting anorganik bisa ke bank sampah, plastik, kertas disendirikan bisa monetizing,” ucap dia.

Bahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta wajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) terapkan metode Mbah Dirjo untuk atasi sampah organik.

"Seluruh karyawan di pemkot, termasuk BUMD ini menjadi contoh Mbah Dirjo ini diterapkan di level rumah tangga mereka, sekaligus mengedukasi masyarakat tetangganya untuk bisa bersama-sama mengimplementasikan Mbah Dirjo," ujar Singgih Raharjo, Jumat (4/8/2023).

Singgih berkeyakinan, dengan metode Mbah Dirjo dapat menurunkan sampah organik dengan jumlah yang banyak.

Baca juga: Antisipasi Sampah Wisatawan Saat Libur Panjang, Pemerintah DIY: Kita Programnya MPC, Mbuh Piye Carane

Pemkot Yogyakarta juga sudah menghitung besaran sampah organik yang dapat dikurangi dengan metode Mbah Dirjo, yakni sebesar 30 persen dari total 200 ton sampah yg dihasilkan perharinya.

"Kemarin kita hitung 30 persen dari 200 ada sekitar 60an ton, jadi ini gerakan secara masif yang saya tidak hanya mendorong masyarakat, tapi saya wajibkan juga untuk seluruh pegawai di Pemkot dan BUMD untuk bersama-sama dengan masyarakat," jelasnya.

Bahkan dalam penerapan Mbah Dirjo para ASN wajib memotret sebagai bukti yang dilaporkan kepada atasan masing-masing.

"Wajib minimal 1, kemudian nanti foto bukti dikirim ke atasan masing-masing dan rekapnya diserahkan ke saya," ucap Singgih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Persoalan Sampah di Yogyakarta Ditargetkan Kelar pada Juni 2024, Ini Solusinya...

Yogyakarta
PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

PPDB SMP Kota Yogyakarta 2024 Banyak Perubahan, Apa Saja?

Yogyakarta
PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

PPDB DIY, Standar Nilai Jalur Prestasi Diturunkan

Yogyakarta
Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Golkar-PKB Koalisi di Pilkada Gunungkidul 2024, Sudah Ada Calon?

Yogyakarta
'Study Tour' Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

"Study Tour" Dilarang, GIPI DIY Khawatir Wisatawan Turun jika Pemerintah Tak Tegas

Yogyakarta
Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Jelang Idul Adha, Begini Cara Memilih Sapi Kurban Menurut Pakar UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Duka Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong: Lebaran Kemarin Tak Sempat Pulang...

Yogyakarta
Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com