Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Bentrok di Yogyakarta, PSHT dan Brajamusti Sepakat Berdamai: "Paseduluran Sak Lawase"

Kompas.com - 05/06/2023, 19:39 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Sempat bentrok di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (4/6/2023) malam, Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan suporter klub sepak bola PSIM Yogyakarta, Brajamusti, akhirnya sepakat berdamai.

Momen kesepakatan damai itu terucap di Markas Kepolisian Daerah (Polda) DIY, Senin (5/6/2023).

Ketua Cabang PSHT Bantul Tri Jaka Santosa mengatakan, pihaknya dan Brajamusti sudah sepakat berdamai. Mewakili PSHT, Tri meminta maaf kepada keluarga besar Brajamusti atas peristiwa pada Minggu malam tersebut.

Ia menyatakan, PSHT dan Brajamusti saling bersaudara. Paslnya, banyak anggota PSHT yang juga menjadi bagian dari Brajamusti.

"PSHT dengan Brajamusti adalah sama-sama saudara, karena mereka semua bernaung di PSHT dan bernaung di Brajamusti. Untuk itu sekali lagi, saya meminta maaf kepada saudara-saudaraku pengurus Brajamusti dan semua warga Brajamusti, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

Baca juga: Sepakat Berdamai, Dua Pengurus Kelompok yang Terlibat Kericuhan di Tamansiswa Yogyakarta Saling Meminta Maaf

Tak lupa, Tri turut meminta maaf kepada Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan masyarakat Yogyakarta.

"Saya betul-betul minta maaf karena ini di luar kemampuan kami, dan saya sudah berusaha membendung jangan sampai terjadi permasalahan di wilayah hukum Yogyakarta," ucapnya.

Sementara itu, Brajamusti juga menegaskan bahwa pihaknya sudah berdamai dengan PSHT. Hal itu disampaikan Biro Hukum Brajamusti, Baskoro, didampingi Presiden Brajamusti Muslich "Thole" Burhanudin.

Baskoro menuturkan, Brajamusti dan PSHT bersepakat menjaga ikatan persaudaraan untuk selamanya.

"Kita sudah sepakat paseduluran sak lawase," ungkapnya.

Pihak Brajamusti juga menyampaikan permintaan maaf atas perselisihan yang terjadi.

"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya khususnya kepada warga Yogyakarta, kepada seluruh warga PSHT," tuturnya.

Baca juga: Dua Kelompok yang Ricuh di Jalan Tamansiswa Yogya, PSHT dan Brajamusti, Berdamai

 

Bentrokan di Yogyakarta dipicu penganiayaan di Parangtritis

Suasana lokasi ricuh di Jalan Tamansiswa, Minggu (4/6/2023)KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO Suasana lokasi ricuh di Jalan Tamansiswa, Minggu (4/6/2023)

Apa yang melatarbelakangi bentrokan antara PSHT dan Brajamusti di Jalan Tamansiswa?

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto menjelaskan, tawuran itu dipicu oleh kasus penganiayaan di Parangtritis, Kabupaten Bantul, DIY, pada Minggu (28/5/2023).

"Hal ini dilatarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Bantul, yang berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan PH yang dilakukan oleh simpatisan dari BI (Brajamusti), yang terjadi pada hari Minggu 28 Mei 2023 di Parangtritis," terangnya di Mapolda DIY, Senin.

Baca juga: Ini Latar Belakang Peristiwa yang Memicu Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Mengenai penganiayaan tersebut, Nugroho mengungkapkan bahwa Kepolisian Resor (Polres) Bantul sudah menangkap tiga pelaku.

"Sampai sejauh ini masih dalam proses penyidikan semuanya," jelasnya.

Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin menyesalkan insiden itu.

"Kami menyatakan dan meyesalkan kejadian yang terjadi pada tanggal 28 Mei 2023 di villa Rado Parangtirtis. Saat ini kejadian tersebut sudah ditangani oleh polisi dan diproses hukum yang berlaku," papar pria yang kerap disapa Thole ini, Senin.

Sedangkan, Ketua Cabang PSHT Kota Yogyakarta Sutopan Basuki menyebutkan bahwa kasus penganiayaan tersebut sudah ditangani oleh polisi.

Oleh karena itu, ia meminta semua pihak untuk menahan diri demi kondusivitas Kota Yogyakarta.

Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com