YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dua pimpinan kelompok yang ricuh di Jalan Tamansiswa, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menyatakan perdamaian.
Ketua Cabang PSHT Kota Yogyakarta Sutopan Basuki mengatakan, dirinya menyesalkan kejadian pada tanggal 18 Mei lalu di vila yang ada di Pantai Parangtritis.
"Kejadian sudah ditangani oleh pihak kepolisian, Malam hari ini kami meminta semua pihak menahan diri demi kondusivitas keamanan Kota Yogyakarta, dan wilayah DIY," ujar dia, Senin (5/6/2023) dini hari tadi.
Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Massa di Jalan Tamansiswa Yogyakarta
Ia menambahkan, Brajamusti maupun PSHT sudah saling mengenal, beberapa anggota PSHT ada yang merupakan anggota Brajamusti dan sebaliknya.
"Brajamusti 'PSHT' adalah satu. Kami warga PSHT banyak yang di Brajamusti demikian juga sebaliknya Brajamusti bagian dari PSHT," ujarnya.
Sementara itu, Presiden Brajamusti Muslich Burhanudin menyampaikan hal serupa bahwa pihaknya menyesalkan peristiwa pada 28 Mei lalui di vila di Pantai Parangtritis.
"Kami menyatakan dan meyesalkan kejadian yang terjadi pada tanggal 28 Mei 2023 di villa Rado Parangtirtis. Saat ini kejadian tersebut sudah ditangani oleh polisi dan diproses hukum yang berlaku," Kata dia.
Muslich mengimbau kepada seluruh anggotanya dan seluruh warga Kota Yogyakarta agar menahan diri.
"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri menjaga kondusivitas Kota Yogya dan wilayah DIY," pungkasnya.
Baca juga: Bentrok 2 Kelompok Massa di Yogyakarta, Sejumlah Jalan Ditutup
Sebelumnya, Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Pol Suwondo Nainggolan imbau masyarakat agar tak terpancing isu-isu atau ajakan yang melakukan keributan, pasca meredanya ricuh di Jalan Tamansiswa.
"Jangan terpancing isu atau ajakan melakukan kegiatan yang bisa akibatkan kriminal," ujar Suwondo, Senin (5/6/2023).
Walaupun pihaknya telah berhasil meredakan kericuhan yang terjadi, Polda DIY tetap melakukan penjagaan dan patroli untuk pastikan tidak ada lagi yang mengganggu kemanan dan ketertiban.
"Situasi sudah bisa kami kendalikan kami tetap lakukan penjagaan, dan kegiatan patroli pastikan tidak da orang lakukan tindakan tersebut (membuat rusuh)," katanya.
Pasca-keributan, dua kelompok massa Polda DIY melakukan evakuasi ke salah satu kelompok dengan 16 truk polisi. "16 (truk polisi), ratusan (dievakuasi)," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.