Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah di Balik Jalan Mozes Gatotkaca Gejayan Sleman, 25 Tahun Berlalu tapi Tak Asing bagi Sejumlah Gen Z

Kompas.com - 19/05/2023, 14:59 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

Setelah itu, Hari mengayuh sepeda dari rumahnya mendekat ke Jalan Gejayan. Hari lantas berhenti di toko tetangganya yang menjual es batu. Lokasinya di sisi timur Jalan Gejayan.

"Saya titip sepeda di tempat tetangga yang jual es batu itu. Terus jalan laki, nonton demo," ungkapnya.

Saat itu Hari melihat massa aksi demo berada di depan Kantor Pos Gejayan memanjang ke utara. Kemudian aparat keamanan berada di sekitar utara lampu merah pertigaan Jalan Gejayan.

"Saya datang belum ricuh. Nah saya kan terus ngobrol-ngobrol sama tetangga yang jual es itu. Kok tahu-tahu pada lari-lari, ternyata ricuh," ucapnya.

Mengetahui terjadi bentrokan, Hari serentak langsung menjauh dari Jalan Gejayan. Karena panik, Hari mengaku sampai lupa jika membawa sepeda.

Ia ingat sepedanya tertinggal di tempat tetangganya setelah sampai di rumah.

Baca juga: Cerita Sumartono Hadinoto Korban Kerusuhan Mei 1998, Rumahnya Dikepung Massa, Butuh 1,5 Tahun Sembuh Trauma

"Saya dikabari tetangga jam 10 malam itu masih ramai di Jalan Gejayan. Saya paginya ambil sepeda itu, gas air mata masih terasa," ungkapnya.

Sejarawan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Silverio R.L Aji Sampurno menjelaskan saat kejadian bentrokan di Jalan Gejayan pada 8 Mei 1998 tersebut gang-gang di kanan kiri Gejayan ditutup oleh warga.

"Semua gang diblok, timur barat Jalan Gejayan yang masuk gang-gang itu semua diblokir oleh masyarakat," ucap Sejarawan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Silverio R.L Aji Sampurno.

Pria yang akrab disapa Rio itu menuturkan aparat keamanan memang menyisir untuk mencari mahasiswa. Mereka mengejar para mahasiswa sampai masuk ke gang-gang di sekitar Jalan Gejayan.

"Kamudian mereka dikejar sampai ke dalam kampung-kampung. Masuk ke kampung," ungkapnya.

Suasana mencekam mewarnai Jalan Gejayan hingga malam hari. Bentrokan tersebut menyebabkan aktivitas di Jalan Gejayan lumpuh. Pot-pot di tengah Jalan Gejayan hampir semuanya hancur.

Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng

Selain korban luka-luka dalam peristiwa Gejayan tersebut ada satu orang meninggal dunia yakni Mozes Gatotkaca.

Menurut Rio, Mozes Gatotkaca tidak ikut dalam aksi demonstrasi di Jalan Gejayan. Mozes Gatotkaca saat itu hanya ingin mencari makan.

"Mozes tidak ikut aksi demo. Dia waktu itu hanya ingin mencari makan. Salah sasaran," ujarnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Bupati dan Wakil Bupati Bantul Resmi Mendaftar ke PDI Perjuangan untuk Maju di Pilkada 2024

Yogyakarta
Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Viral, Peziarah Makam Raja Imogiri Ditarik Tarif Rp 500.000, Keraton Yogyakarta Buka Suara

Yogyakarta
Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Pejabat ASN yang Terlibat Korupsi RSUD Wonosari Gunungkidul Akhirnya Dipecat

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 30 April 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Jasad Bertato Kepala Naga yang Terdampar di Pantai Imorenggo Ternyata Warga Sleman

Yogyakarta
Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com