Setelah itu, Hari mengayuh sepeda dari rumahnya mendekat ke Jalan Gejayan. Hari lantas berhenti di toko tetangganya yang menjual es batu. Lokasinya di sisi timur Jalan Gejayan.
"Saya titip sepeda di tempat tetangga yang jual es batu itu. Terus jalan laki, nonton demo," ungkapnya.
Saat itu Hari melihat massa aksi demo berada di depan Kantor Pos Gejayan memanjang ke utara. Kemudian aparat keamanan berada di sekitar utara lampu merah pertigaan Jalan Gejayan.
"Saya datang belum ricuh. Nah saya kan terus ngobrol-ngobrol sama tetangga yang jual es itu. Kok tahu-tahu pada lari-lari, ternyata ricuh," ucapnya.
Mengetahui terjadi bentrokan, Hari serentak langsung menjauh dari Jalan Gejayan. Karena panik, Hari mengaku sampai lupa jika membawa sepeda.
Ia ingat sepedanya tertinggal di tempat tetangganya setelah sampai di rumah.
"Saya dikabari tetangga jam 10 malam itu masih ramai di Jalan Gejayan. Saya paginya ambil sepeda itu, gas air mata masih terasa," ungkapnya.
Sejarawan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Silverio R.L Aji Sampurno menjelaskan saat kejadian bentrokan di Jalan Gejayan pada 8 Mei 1998 tersebut gang-gang di kanan kiri Gejayan ditutup oleh warga.
"Semua gang diblok, timur barat Jalan Gejayan yang masuk gang-gang itu semua diblokir oleh masyarakat," ucap Sejarawan Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Silverio R.L Aji Sampurno.
Pria yang akrab disapa Rio itu menuturkan aparat keamanan memang menyisir untuk mencari mahasiswa. Mereka mengejar para mahasiswa sampai masuk ke gang-gang di sekitar Jalan Gejayan.
"Kamudian mereka dikejar sampai ke dalam kampung-kampung. Masuk ke kampung," ungkapnya.
Suasana mencekam mewarnai Jalan Gejayan hingga malam hari. Bentrokan tersebut menyebabkan aktivitas di Jalan Gejayan lumpuh. Pot-pot di tengah Jalan Gejayan hampir semuanya hancur.
Baca juga: Kerusuhan Mei 1998 di DI Yogyakarta, dari Peristiwa Gejayan hingga Pisowanan Ageng
Selain korban luka-luka dalam peristiwa Gejayan tersebut ada satu orang meninggal dunia yakni Mozes Gatotkaca.
Menurut Rio, Mozes Gatotkaca tidak ikut dalam aksi demonstrasi di Jalan Gejayan. Mozes Gatotkaca saat itu hanya ingin mencari makan.
"Mozes tidak ikut aksi demo. Dia waktu itu hanya ingin mencari makan. Salah sasaran," ujarnya.