Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terancam Hukuman Mati, Pelaku Mutilasi di Sleman Berisiko Mengulangi Kejahatannya

Kompas.com - 03/04/2023, 18:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda DIY mengumumkan hasil pemeriksaan psikologi forensik HP (23), pelaku mutilasi seorang perempuan berinisial A (34) di Sleman.

Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko mengatakan ada dua ahli psikologi forensik yang diturunkan, yakni dari Polri dan pihak luar.

"Kami mengambil dua sumber yang berbeda. Yang salah satunya dari psikologi SDM Polda DIY. Kemudian juga sumber lainnya kami dari ahli psikologi forensik dari luar," ujar Wadir Reskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko dalam jumpa pers, Senin (3/04/2023).

Baca juga: Polisi Dalami Pinjaman Online Pelaku Mutilasi di Sleman, Jadi Pemicu Pembunuhan

Tri menyampaikan dari hasil pemeriksaan psikologi forensik, disimpulkan tersangka HP memiliki kompetensi memberikan keterangan secara mandiri, dan bertanggung jawab atas keterangannya terkait dengan tindak pidana yang dilakukan atau disangkakan kepadanya.

"Jadi kurang lebih yang bersangkutan sadar," ucapnya.

Kesimpulan kedua, lanjut Tri Panungko, pelaku HP melakukan pembunuhan karena motif ekonomi. Pelaku HP diketahui rutin judi online yang kemudian mempengaruhi kondisi ekonominya.

"Dilakukan atas dasar motif ekonomi yaitu karena adanya dorongan ekonomi yang dirangsang terus-menerus dari aktivitas rutin tersangka dengan bermain judi online," ungkapnya.

Pelaku HP juga melihat tayangan YouTube untuk mengetahui cara melumpuhkan seseorang sampai meninggal dunia.

"Jadi ini adanya stimulan-stimulan terhadap tersangka dengan cara menonton YouTube. Dan juga adanya trigger karena terlilit hutang akibat sering bermain judi online," tuturnya.

Tri Panungko mengungkapkan kesimpulan ketiga bahwa pemilihan korban karena karakteristiknya yang memungkinkan tujuan pelaku tercapai. Sebab beberapa waktu sebelum kejadian tersebut, korban juga pernah bersama pelaku.

"Sehingga mungkin secara hubungan sudah sangat dekat dalam berkomunikasi sehingga pelaku ya terpikirkan korban untuk menjadi korbannya," urainya.

Kesimpulan keempat, pelaku membawa korban ke tempat kejadian perkara (TKP) karena sudah mengetahui lokasi tersebut. Pelaku pernah menginap di lokasi TKP yang tidak jauh dari tempat kerjanya.

Baca juga: Tersangka Mutilasi Wanita di Sleman Jalani Pemeriksaan Psikologi

"Jadi TKP atau lokasi tersebut dipergunakan karena pelaku atau tersangka ini sudah mengetahui kondisi TKP atau lokasi tersebut," tegasnya.

Kesimpulan selanjutnya menyebutkan bahwa pada diri tersangka atau pelaku cukup memenuhi unsur memiliki risiko keberbahayaan mengulangi perilakunya.

"Jadi dari kesimpulan yang kelima ini bisa dikatakan bahwa tersangka atau pelaku ya harus diproses hukum tentunya dengan pendampingan psikologi ya. Jadi tetap berjalan tapi tentunya kita juga akan nantinya meminta kepada ahli psikologi forensik untuk tetap mendampingi yang bersangkutan," tandasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

5 Pesan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir untuk Jemaah Haji Indonesia

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Melihat Ratusan Mobil Kuno di Magelang, dari VW sampai Buick Riviera

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Libur Panjang, Jip Wisata Lava Tour Merapi Diserbu Wisatawan

Yogyakarta
BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

BPBD Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Bangun Rumah Tahan Gempa

Yogyakarta
Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Sopir Ngantuk Berat, Mobil Muatan Beras Terjun ke Sungai Kulon Progo

Yogyakarta
Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Perahu Dihantam Ombak, Nelayan di Gunungkidul Terombang-ambing di Lautan

Yogyakarta
Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Libur Panjang, Persewaan iPhone di Gunungkidul Laris Diburu Anak Muda

Yogyakarta
Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Sampah Diduga dari Luar Gunungkidul Dibuang Sembarangan di Tengah Hutan

Yogyakarta
Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Wakil Bupati dan Eks Sekda Sleman Berebut Tiket Pilkada dari PDI-P

Yogyakarta
5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

5 Nama Daftar Bakal Calon Wali Kota Yogyakarta Melalui PDI-P, Siapa Saja?

Yogyakarta
Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Pelaku Penembak Anak SD di Sleman dengan Senapan Angin Ditangkap, Alasannya Emosi

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com