Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Yogyakarta Tawari Pedagang di Jalan Perwakilan Malioboro Pindah ke Pasar Klitikan

Kompas.com, 16 Januari 2023, 16:16 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Jalan Perwakilan, Kota Yogyakarta sepakat untuk dipindah ke Pasar Klitikan, Kuncen, Kota Yogyakarta oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.

Selain untuk keperluan Jogja Planning Galery (JPG) pemindahan pedagang juga bertujuan untuk mengembangkan sentra ekonomi baru di kawasan Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Yogyakarta.

Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi mengatakan Pemkot Yogyakarta berencana mengembangkan tiga kawasan ekonomi baru untuk memecah kepadatan di area Tugu, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta (Gumaton).

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Siapkan Lokasi Baru bagi Pedagang Jalan Perwakilan

"Kita komitmen paling tidak sumbu filosofis, Malioboro, kita coba untuk tidak berdesakan di situ semua. Jadi di sayap-sayap Malioboro kita coba kembangkan tidak konsentrasi di gumaton termasuk di jalan Cokroaminoto, termasuk di timur," kata Sumadi, Senin (16/1/2023).

Untuk kawasan Timur Kota Yogyakarta menurut Sumadi memiliki potensi untuk dijadikan sentra ekonomi baru. Salah satunya kawasan Embung Langensari yang memilik pemandangan yang dinilai bagus serta memiliki cagar budaya.

"Timur banyak tempat, salah satunya saya sudah mengajukan permohonan di Embung Langensari, kan viewnya bagus ada cagar budaya di Balai Yasa kita kembangkan tidak terkonsentrasi di Malioboro saja," jelas dia.

Sumadi mengatakan seluruh pedagang sudah bersedia pindah ke Pasar Klitikan yang terletak di Jalan Hos Cokroaminoto.

"Kemarin kita sudah menawarkan kepada teman-teman diberi alternatif di kuncen (pasar klitikan), memang statusnya jelas di sana mereka nyewa," katanya.

Sumadi menjelaskan, pada tanggal 14 Januari 2023 para pedagang sudah memulai mengosongkan toko-tokonya. Setelah kosong, pertokoan akan diratakan.

"Kami berharap mereka mengosongkan sendiri. Kalau sudah itu teman-teman PU provinsi yang akan memang harus diratakan," kata dia.

Baca juga: Kemasi Barang Dagangan Setelah 24 Tahun Berjualan di Jalan Perwakilan, Rukamto: Selamat Tinggal Malioboro

Sementara itu melalui keterangan tertulis Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan FKKP Adi Kusuma menjelaskan, pihaknya mendukung pembangunan JPG.

Dia juga membenarkan bahwa para pelaku usaha di Jalan Perwakilan telah diberi lokasi baru yakni di Pasar Klitikan yang ada di Pakuncen/Kuncen, Kota Yogyakarta.

"Kami (FKKP) telah mendapat Afirmasi pada tanggal 09/01/2023 di Kantor UPT Malioboro dari Pemerintah Kota Jogja berupa pemindahan atau relokasi di Pasar Klitikan Pakuncen," katanya.

Terlepas dari relokasi yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta, FKKP menyoroti soal status tanah di Jalan Perwakilan. Menurut dia, Sertifikat Hak Milik Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang terbit dari Konversi Sultan Grond tertanggal 27/10/2015.

"Temuan tersebut segera kami akan melaporkan temuan pada pihak-pihak terkait. Baik di daerah dan pusat sebagai bentuk kepedulian kami pada Kota Jogjakarta," kata dia.

Baca juga: Pemprov DIY kepada Pedagang Jalan Perwakilan yang Ditipu Oknum Penyewa Lahan: Perkarakke Wae

Pantauan Kompas.com di Jalan Perwakilan para pelaku usaha sudah memulai membersihkan tempat-tempat dagangannya. Mereka sudah membawa pulang alat-alat yang digunakan untuk berjualan dengan menggunakan mobil bak terbuka.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta Aman mengatakan dalam kurun waktu kurang lebih seminggu para pedagang diberi kesempatan untuk memanfaatkan usulan dari Pemkot Yogyakarta, yakni lokasi baru di Pasar Kuncen.

"Ini bukan kewajiban, tetapi ini kebijakan kalau mengkosongkan kan tugas (Pemkot Yogyakarta) tapi kedua kebijakan memberikan afirmasi terhadap pelaku usaha yang ada di Jalan Perwakilan," katanya, Jumat (13/1/2023).

Menurut Aman, kebijakan afirmasi bukanlah solusi dan bukan relokasi yang dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta. Karena hal ini tidak ada hubungannya dengan hak dan kewajiban.

"Ini hubungannya soal keberpihakan, jadi soal empati. Kebijakan empati yang ada di Perwakilan, memberikan kebijakan afirmasi," ujar dia.

Ia menambahkan seluruh pedagang sudah melihat langsung lokasi Pasar Klitikan yang nantinya untuk berjualan bagi para pedagang.

"Mereka diberi afirmasi yang berbentuk menjadi potensi berdagang di Pasar Klitikan," kata dia.

Total pedagang yang akan mendapatkan kebijakan afirmasi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta sebanyak 17 pedagang, dan seluruhnya menurut dia dan berminat.

"Proses administrasi sedang berjalan, Pemkot secara teknis di lapangan dan Pemkot memberikan afirmasi," katanya.

Pemilihan Pasar Klitikan sebagai lokasi baru para pedagang di Jalan Perwakilan bukanlah tanpa alasan, menurut Aman saat ini kawasan Pasar Klitikan yang berada di Jalan Hos Cokroaminoto sedang berkembang cepat. Terutama perkembangan bisnis kuliner di kawasan ini sehingga, cocok bagi para pedagang Jalan Perwakilan yang mayoritas pedagang kuliner.

"Teman-teman di Jalan perwakilan mayoritas kuliner, menurut pandangan kami ada hubungannya dengan afirmasi kami," katanya.

Sambung Aman dengan berjualan di Pasar Klitikan, para pedagang tidak perlu untuk mengganti komoditi yang dijual.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau