YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Udin (40), warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, seperti biasa membuka toko alat listrik Sinar Lestari di jalan Dlingo-Playen, tepatnya di Padukuhan Sumberjo, Kalurahan Ngawu. Tak seperti biasanya, pada Sabtu (3/12/2022) pagi tokonya diserbu warga.
Mereka ingin membeli set top box (STB) tv digital, karena sejak pergantian hari pemerintah memutuskan menghentikan siaran tv analog di seluruh DI Yogyakarta.
"Waktu itu saya bingung, kok banyak banget yang datang," kata Udin ditemui Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Harga Set Top Box TV Digital Bersertifikat Kominfo, Mulai Rp 100.000-an
Ternyata puluhan orang ini ingin membeli STB, namun sebagian besar harus kecewa. Sebab, toko elektronik kecil itu hanya menyediakan puluhan STB.
"Saya jual STB sejak setahun terakhir, sering tak tawarkan tetapi kebanyakan belum mau beli karena tv analog masih siaran," kata dia sambil melayani pembeli.
"Saya menjual paling mahal Rp 250.000," imbuh Udin.
Serbuan warga untuk membeli STB tidak hanya berhenti di Sabtu, hingga hari ini hampir ratusan orang silih berganti menanyakan kapan barangnya ada.
Padahal dirinya sudah memasang tulisan dengan kertas 'Set top box habis'. tetapi masih banyak yang berhenti untuk bertanya.
Hingga kini dirinya tidak mengetahui kapan STB ada, Udin hanya menjanjikan beberapa hari ke depan kemungkinan sudah tersedia.
Baca juga: Kisah Warga Bandung Kecewa TV Analog Dimatikan, STB Gratis Hanya 4 Per RW
"Ada yang unik, pas hari Minggu (4/12/2022) kemarin. Ada seorang kakek yang datang berharap masih memiliki STB. Di rumah istri dan cucunya sudah menunggu. Bahkan katanya cucunya terus menangis karena tidak bisa nonton tv," kata dia.
"Kebetulan masih ada satu, sebenarnya untuk rumah. Tapi ya sudah saya berikan untuk orang itu seharga Rp 250.000," kata Udin.
Selain STB, antena khusus tv digital yang juga laris, ratusan unit sudah terjual sejak beberapa hari terakhir.
"Sebenarnya ada suplier STB, tapi harganya sudah mahal. Saya kasihan pelanggan, mending tunggu saja beberapa hari lagi. Kondisi ekonomi saat ini sedang sulit, mosok disuruh beli yang harganya tidak masuk akal," kata dia. "Apalagi saat ini ada piala dunia," lanjut Udin.
Saat Kompas.com beberapa menit duduk di depan toko milik Udin, ada belasan orang yang menanyakan STB.
"Sudah tidak nonton tv sejak dimatikan itu. Ya bingung, apalagi yang punya orang tua, dan anak-anak," kata Nur, warga Playen.
Baca juga: Siaran TV Analog di Kepri Resmi Dimatikan, Masyarakat Diminta Tidak Cemas