Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Unik Warga Gunungkidul Berburu STB untuk Nonton TV Digital

Kompas.com - 06/12/2022, 11:28 WIB
Markus Yuwono,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Udin (40), warga Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, seperti biasa membuka toko alat listrik Sinar Lestari di jalan Dlingo-Playen, tepatnya di Padukuhan Sumberjo, Kalurahan Ngawu. Tak seperti biasanya, pada Sabtu (3/12/2022) pagi tokonya diserbu warga.

Mereka ingin membeli set top box (STB) tv digital, karena sejak pergantian hari pemerintah memutuskan menghentikan siaran tv analog di seluruh DI Yogyakarta.

"Waktu itu saya bingung, kok banyak banget yang datang," kata Udin ditemui Kompas.com, Selasa (6/12/2022).

Baca juga: Harga Set Top Box TV Digital Bersertifikat Kominfo, Mulai Rp 100.000-an

Ternyata puluhan orang ini ingin membeli STB, namun sebagian besar harus kecewa. Sebab, toko elektronik kecil itu hanya menyediakan puluhan STB.

"Saya jual STB sejak setahun terakhir, sering tak tawarkan tetapi kebanyakan belum mau beli karena tv analog masih siaran," kata dia sambil melayani pembeli.

"Saya menjual paling mahal Rp 250.000," imbuh Udin.

Serbuan warga untuk membeli STB tidak hanya berhenti di Sabtu, hingga hari ini hampir ratusan orang silih berganti menanyakan kapan barangnya ada.

Padahal dirinya sudah memasang tulisan dengan kertas 'Set top box habis'. tetapi masih banyak yang berhenti untuk bertanya.

Hingga kini dirinya tidak mengetahui kapan STB ada, Udin hanya menjanjikan beberapa hari ke depan kemungkinan sudah tersedia.

Baca juga: Kisah Warga Bandung Kecewa TV Analog Dimatikan, STB Gratis Hanya 4 Per RW

"Ada yang unik, pas hari Minggu (4/12/2022) kemarin. Ada seorang kakek yang datang berharap masih memiliki STB. Di rumah istri dan cucunya sudah menunggu. Bahkan katanya cucunya terus menangis karena tidak bisa nonton tv," kata dia.

"Kebetulan masih ada satu, sebenarnya untuk rumah. Tapi ya sudah saya berikan untuk orang itu seharga Rp 250.000," kata Udin.

Selain STB, antena khusus tv digital yang juga laris, ratusan unit sudah terjual sejak beberapa hari terakhir.

"Sebenarnya ada suplier STB, tapi harganya sudah mahal. Saya kasihan pelanggan, mending tunggu saja beberapa hari lagi. Kondisi ekonomi saat ini sedang sulit, mosok disuruh beli yang harganya tidak masuk akal," kata dia. "Apalagi saat ini ada piala dunia," lanjut Udin.

Saat Kompas.com beberapa menit duduk di depan toko milik Udin, ada belasan orang yang menanyakan STB.

"Sudah tidak nonton tv sejak dimatikan itu. Ya bingung, apalagi yang punya orang tua, dan anak-anak," kata Nur, warga Playen.

Baca juga: Siaran TV Analog di Kepri Resmi Dimatikan, Masyarakat Diminta Tidak Cemas

Memilih menonton TV melalui aplikasi

Putri salah satu warga Kapanewon Semanu memilih cara lain, yakni mengunduh aplikasi melalui gawainya. Dirinya memilih untuk tidak membeli STB yang harganya sudah melambung tinggi.

Dirinya terakhir bertanya ke salah seorang temannya harga STB sekitar Rp 295.000.

"Ibu saya sekarang menginstal aplikasi di gawai. Nunggu harga turun dulu, baru beli STB," kata dia.

Yani, warga Kapanewon Saptosari, memilih membeli TV digital untuk keluarganya, karena sulitnya membeli STB.

"Ibu saya kemarin pas TV analog dimatikan itu kasihan. Kemarin tak belikan STB titip teman," kata Yani.

Ribuan STB dibagikan

Kepala Bidang Informasi dan Komuikasi Publik, Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, laporan dari vendor pembagi STB sudah semuanya dibagikan per tanggal 14 November 2022 kemarin. Adapun total target 17.744 penerima, namun yang dibagikan 16.217 unit.

Baca juga: TV Analog di Bandung, Yogyakarta, hingga Batam Dimatikan Hari Ini, Kota Lain Kapan?

"Jadi tidak bisa 100 persen karena kendalanya bermacam-macam, Sisanya 1.527 unit dikembalikan," kata Asar saat dihubungi Rabu (16/11/2022).

Dijelaskannya, beberapa permasalahan seperti saat pembagian harus seusai By Name by address (BNBA), namun yang masuk di dalam data sudah meninggal, atau saat didatangi tidak ada, dan permasalahan lainnya.

Untuk sisa STB saat ini mulai dilakukan penarikan di tujuh Kapanewon yakni Tanjungsari, Tepus, Rongkop, Wonosari, Playen, Paliyan, dan Karangmojo. "Untuk sinyal sudah tidak masalah ya," kata Asar.

Kominfo Gunungkidul hanya melakukan pemantauan, karena untuk pembagian merupakan kebijakan dari pusat.

Sebelumnya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul, Wahyu Nugroho mengatakan, ada persyaratan calon penerima sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah Pusat.

Wahyu mencontohkan, calon penerima merupakan keluarga kurang mampu yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Selain itu, harus memiliki televisi serta mampu menangkap siaran digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beredar Video Mesum Diduga Warga Binaan Lapas Jateng, Kemenkumham Bentuk Tim Investigasi

Beredar Video Mesum Diduga Warga Binaan Lapas Jateng, Kemenkumham Bentuk Tim Investigasi

Yogyakarta
Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Ingin Usung Kader Partai di Pilkada, PDI-P Sleman Panggil Danang Maharsa

Yogyakarta
Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Banding Dikabulkan, 2 Pelaku Mutilasi Mahasiswa UMY Dijatuhi Pidana Seumur Hidup

Yogyakarta
PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

PDI-P Lakukan Penjaringan Bakal Calon Bupati Bantul, Ada Nama Soimah Pancawati

Yogyakarta
PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

PAN Kembali Usung Kustini Sri Purnomo di Pilkada Sleman

Yogyakarta
Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Langkah Pemkot Yogyakarta Hadapi Desentralisasi Sampah

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Pj Wali Kota Yogyakarta Minta Masyarakat Buang Sampah di Depo Sampah

Yogyakarta
KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

KPU Kota Yogyakarta Segera Rekrut PPK dan PPS Pilkada, Sosialisasi Senin Depan

Yogyakarta
Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Sempat Langka, Gunungkidul Tambah Stok Elpiji 3 Kilogram, Harga Tembus Rp 25.000

Yogyakarta
Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Siap Maju Pilkada Yogyakarta, Mantan Wali Kota Heroe Poerwadi Sudah Cari Calon Pendamping

Yogyakarta
Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Maju Independen di Pilkada Yogyakarta, Bakal Calon Harus Kantongi 27.000 Dukungan

Yogyakarta
Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Eks Direktur Perusahaan yang Jadi DPO Polda Jatim Berstatus Dosen UGM

Yogyakarta
Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Seorang Perempuan Curi Uang Rp 81 Juta di Bantul, Duitnya Langsung Disetorkan ke Bank

Yogyakarta
Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Penyebab Terbakarnya Bus Tujuan Pati di Ring Road Barat Yogyakarta, Kerugian Ditaksir Rp 460 Juta

Yogyakarta
Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Usai Libur Lebaran, Sampah Menumpuk di Jalanan Yogyakarta

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com