Arsenik dan sianida yang dipakai DDS untuk mencelakai keluarganya dibeli menggunakan uang jajan yang diberikan orangtuanya.
Sajarod mengatakan, tersangka merupakan pengangguran, tetapi segala kebutuhannya, termasuk uang jajan, dicukupi oleh orangtuanya.
"Tersangka merupakan anak bungsu, selalu diberikan kasih sayang yang berlebih dari kedua orangtuanya, menuruti permintaannya untuk mencukupi kebutuhannya, dipenuhi. Terlebih, uang jajan dan sebagainya," ucapnya.
Tersangka membeli arsenik dan sianida secara online setelah sebelumnya browsing di internet. Ia membeli dua racun itu karena terinspirasi dari kasus pembunuhan menggunakan racun, antara lain kasus Munir, kopi sianida Mirna, dan sate sianida Bantul.
Baca juga: Sebelum Bunuh Keluarganya, DDS Simpan Arsenik dan Sianida di Dalam Mobil Rental
Dikutip dari Tribun Jogja, sianida yang dibeli DDS sebanyak 100 gram, sedangkan arsenik sejumlah 10 gram.
"Yang bersangkutan (tersangka) menjelaskan, beli arsenik dengan harga Rp 450.000, sedangkan untuk sianida seharga Rp 750.000," ungkapnya.
Kasus pembunuhan keluarga ini terjadi pada Senin (28/11/2022) di rumahnya korban dan tersangka, Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Tiga anggota yang tewas dalam kejadian ini adalah ayah, Abas Ashari (58); ibu, Heri Riyani (54); dan anak pertama, Dea Khairunisa (25).
Baca juga: DDS Bunuh Keluarganya Belajar dari Kasus Munir, Kopi Sianida Mirna dan Sate Sianida Bantul
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Khairina), TribunJogja.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.