Salin Artikel

5 Hari Usai Gagal Bunuh Keluarganya Pakai Arsenik, DDS Beli Sianida, lalu Dicampur ke Teh dan Kopi yang Diminum Korban

KOMPAS.com - DDS, tersangka pembunuhan satu keluarga di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, meracuni ayah, ibu, dan kakaknya memakai sianida.

Pria berusia 22 tahun itu mencampurkan sianida ke teh dan kopi yang diminum korban.

Ternyata, sebelum meracuni keluarganya dengan sianida, DDS pernah melakukan tindakan yang sama. Namun, saat itu, DDS memakai arsenik.

Percobaan pembunuhan itu terjadi pada 23 November 2022 atau lima hari sebelum ia meracuni keluarganya menggunakan sianida. Ia membeli arsenik sekitar seminggu sebelumnya.

Pada percobaan pembunuhan tersebut, DDS mencampurkan arsenik pada es dawet. DDS lantas memberikan es dawet bercampur arsenik itu kepada keluarganya.

Rencananya saat itu gagal karena diduga dosis arsenik yang dipakai kecil, sehingga para korban hanya merasakan mual.

"Kemudian, tersangka membeli sianida setelah percobaan pertama (yang gagal). Dia langsung beli lagi dan digunakan pada hari Senin (28 November 2022)," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Magelang AKBP Muchamad Sajarod Zakun di Mapolresta Magelang, Senin (5/12/2022).

Pada 28 November 2022, tersangka mencampurkan sianida ke dalam teh dan kopi yang dibuat oleh ibunya. Berselang 15-30 menit setelah meminum teh dan kopi sianida, para korban merasakan mual dan muntah hingga akhirnya meninggal dunia.

"Sianida dipakai untuk bapaknya, sebanyak 1,5 sendok teh. Untuk ibunya 1 sendok teh. Kakak kandungnya 1,25 sendok teh. Sisanya masih dicek Labfor Polda Jateng," ucapnya.


Sianida dan arsenik dibeli menggunakan uang jajan

Arsenik dan sianida yang dipakai DDS untuk mencelakai keluarganya dibeli menggunakan uang jajan yang diberikan orangtuanya.

Sajarod mengatakan, tersangka merupakan pengangguran, tetapi segala kebutuhannya, termasuk uang jajan, dicukupi oleh orangtuanya.

"Tersangka merupakan anak bungsu, selalu diberikan kasih sayang yang berlebih dari kedua orangtuanya, menuruti permintaannya untuk mencukupi kebutuhannya, dipenuhi. Terlebih, uang jajan dan sebagainya," ucapnya.

Tersangka membeli arsenik dan sianida secara online setelah sebelumnya browsing di internet. Ia membeli dua racun itu karena terinspirasi dari kasus pembunuhan menggunakan racun, antara lain kasus Munir, kopi sianida Mirna, dan sate sianida Bantul.

Dikutip dari Tribun Jogja, sianida yang dibeli DDS sebanyak 100 gram, sedangkan arsenik sejumlah 10 gram.

"Yang bersangkutan (tersangka) menjelaskan, beli arsenik dengan harga Rp 450.000, sedangkan untuk sianida seharga Rp 750.000," ungkapnya.

Kasus pembunuhan keluarga ini terjadi pada Senin (28/11/2022) di rumahnya korban dan tersangka, Jalan Sudiro, Gang Durian, Dusun Prajenan, Desa/Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

Tiga anggota yang tewas dalam kejadian ini adalah ayah, Abas Ashari (58); ibu, Heri Riyani (54); dan anak pertama, Dea Khairunisa (25).

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Magelang, Ika Fitriana | Editor: Khairina), TribunJogja.com

https://yogyakarta.kompas.com/read/2022/12/06/084534778/5-hari-usai-gagal-bunuh-keluarganya-pakai-arsenik-dds-beli-sianida-lalu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke