Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyidik Kasus Tawuran yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen Dilaporkan ke Propam

Kompas.com - 04/11/2022, 17:17 WIB
Wijaya Kusuma,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum salah satu terdakwa kasus kejahatan jalanan "klitih" di Gedongkuning, Kota Yogyakarta mendatangi Mapolda DIY.

Kedatangan kuasa hukum ini untuk melaporkan penyidik Polsek Kotagede ke Propam Polda DIY atas dugaan merusak alat bukti elektronik berupa rekaman CCTV.

Kuasa Hukum salah satu terdakwa, Taufiqurrahman mengatakan, secara resmi melaporkan penyidik Polsek Kotagede dalam dugaan telah melakukan obstruction of justice.

"Dalam dugaan kami, telah melakukan obstruction of justice yaitu upaya untuk menghalang-halangi proses penyidikan yang itu terungkap dari fakta persidangan yang mereka lakukan dengan cara melakukan perusakan terhadap alat bukti elektronik berupa rekaman CCTV," ujar Kuasa Hukum, Taufiqurrahman, salah satu terdakwa di Mapolda DIY, pada Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Pelaku Penyerangan Gir yang Tewaskan Anak Anggota DPRD Kebumen di Yogyakarta Tertangkap

Taufiqurrahman mengatakan, perusakan yang dimaksud sebagaimana fakta hukum yang terungkap di persidangan dilakukan dengan cara merubah ekstensi rekaman CCTV.

Rekaman CCTV, lanjut Taufiqurrahman, umumnya ekstensinya berupa HD atau MOV. Namun, enam rekaman CCTV diubah menjadi 3GP.

Sehingga kualitas gambar rekaman CCTV menjadi menurun.

"Nah, ini diubah menjadi 3GP, apa akibatnya? akibatnya alat bukti ini rusak sehingga tidak dapat dilihat siapa sih di dalam situ. Terlihat orang terlihat manusia tapi ciri-cirinya seperti apa, itu enggak bisa dilihat, wajahnya oval bulet atau seperti apa, gemuk kurus enggak bisa dilihat. Nah, padahal itu penting untuk mengetahui siapa pelakunya," tutur dia.

Hal itu menurut Taufiqurrahman merugikan klienya yang awalnya berstatus saksi kemudian ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan tersangka dinilainya tanpa alat bukti yang cukup.

Sebab, penyidik baru memiliki satu alat bukti yakni video rekaman CCTV.

Baca juga: Harta Rp 267 Juta Milik Penjual Gudeg di Yogyakarta Digasak Maling, Polisi: Uang Curian Dipakai Pelaku Bayar Pinjol

 

Sementara saat dilihat, rakaman CCTV itu sulit untuk dianalisa.

"Ya ini merugikannya. Klien saya, yang notabenenya bukan pelaku dari kejahatan ini dikorbankan menjadi pelaku dan pelaku sebenarnya ini menjadi terlindungi. Nah, kami melihat motif ini, ada motif ini, motif untuk melindungi pelaku ini. Kenapa kok harus diubah seperti itu," ujar dia.

 

Taufiqurrahman menyampaikan ada sekitar tujuh orang penyidik di Polsek Kotagede yang dilaporkan ke Propam Polda DIY.

"Jadi, semuanya yang kami laporkan karena kami tidak bisa menduga siapa yang melakukan. Itu nanti biar dari proses penyidikan yang dilakukan oleh Propam atau Paminal nanti siapa pelakunya, siapa istilahnya yang menjadi otak daripada kejahatan ini," urai dia.

Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto saat dihubungi Kompas.com mengatakan, Propam Polda DIY akan mendalami laporan dari kuasa hukum.

"Nanti Propam akan mendalami laporan dari kuasa hukum terdakwa. Selain didalami, tentu juga akan segera ditindaklanjuti," ucap dia.

Baca juga: Jalan Tol Yogyakarta-Bawen Gunakan Rekayasa Teknik, SDN di Sleman Tak Perlu Direlokasi

Sebelumnya, polisi berhasil menangkap lima orang yang terlibat dalam penyerangan memakai gir di Jalan Gedongkuning, Kota Yogyakarta, yang menewaskan anak anggota DPRD Kebumen bernama Dafa Adzin Albasith (18).

Kelima pelaku yang tertangkap adalah FAS (18), warga Sewon, Kabupaten Bantul, AMH (19) warga Depok, Kabupaten Sleman, MMA (20) warga Sewon, Kabupaten Bantul, HAA (20) warga Banguntapan, Kabupaten Bantul, dan RS (18) warga Mergangsan, Kota Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Komplotan Pencuri di Yogyakarta Ditangkap, Sehari Ganjal 10 Mesin ATM, Uang Rp 150 Juta Disikat

Yogyakarta
Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Jelang Desentralisasi Sampah, Pj Wali Kota: Pembangunan TPST 3R Karangmiri Mundur

Yogyakarta
Tak Mau 'Snack Lelayu' Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Tak Mau "Snack Lelayu" Terulang Saat Pilkada, Ketua KPU DIY Minta Lebih Teliti

Yogyakarta
Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Terdapat 3 Sengketa Pemilu, Penetapan Anggota Legislatif di DIY Terancam Mundur

Yogyakarta
Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Muncul dalam Penjaringan PDI Perjuangan, Soimah Tidak Bersedia Maju Pilkada

Yogyakarta
Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Lansia di Kulon Progo Dibacok Residivis yang Cemburu Buta

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Pelihara Buaya dari Sekecil Tokek Kini 2 Meter, Pemilik Ngeri dan Serahkan ke BKSDA Yogyakarta

Yogyakarta
Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com