Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bangunan Belum Berizin, Kawasan Bukit Bintang Yogyakarta Rawan Longsor

Kompas.com - 04/11/2022, 12:21 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Kawasan Bukit Bintang, perbatasan Bantul-Gunungkidul, menjadi salah satu destinasi favorit warga untuk melihat kawasan kota Yogyakarta dan sekitarnya dari ketinggian.

Berada di jalan Yogyakarta-Wonosari kawasan ini semakin berkembang pesat beberapa tahun terakhir.

Warung makan, hingga hotel berdiri di kawasan ini. Namun, Pemkab Bantul mengklaim hingga kini belum ada bangunan di kawasan itu yang berizin.

Baca juga: Izin Belum Lengkap, Pembangunan Menara Telekomunikasi di Bantul Disegel

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, hingga kini pihaknya belum pernah memberikan rekomendasi bangunan berdiri di kawasan bukit bintang. Bahkan, pemkab belum memberikan izin munculnya bangunan di kawasan itu.

"Itu diperlukan kajian yang memadai kira-kira tebing itu aman tidak, rawan tidak terjadi longsor," kata Halim kepada wartawan Kamis (3/11/2022).

"Struktur bangunan di warung-warung di sana apakah sudah memadai dari sisi keamananya, konstruksinya itu juga selalu kita pertanyakan, karena itu bangunan berdiri dengan sendirinya tanpa izin," kata dia.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Supriyanto membenarkan jika bangunan di kawasan Bukit Bintang belum ada yang mengajukan izin.

Untuk wilayah Bantul, dari bawah sampai sekitar Watu Amben.

"Sampai hari ini belum menerima (permohonan) izin dari para pemanfaat ruang di sana (sekitar bukit bintang)," kata Supriyanto saat dihubungi Kompas.com melalui telepon, Jumat (4/11/2022).

Dijelaskannya, tata ruang di wilayah itu bukan wilayah perdagangan dan jasa, karena bukan kawasan R 3 atau kawasan rendah untuk pemukiman. Adapun untuk status tanah SHM, SG, dan tanah kas Desa Srimulyo.

"Belum ada yang mengajukan izin," kata dia.

Baca juga: Trans Jogja Masuk Bantul, Tarif Pelajar Rp 60

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Agus Yuli Herwanta mengatakan, wilayah Bukit Bintang merupakan kawasan rawan longsor. Sementara, untuk lokasi longsoran di jalan Yogyakarta-Wonosari tepatnya  di Padukuhan Plesedan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, merupakan kewenangan provinsi.

Pihaknya sudah melakukan mitigasi bencana kawasan Bukit Bintang akan dipasang baliho kawasan rawan longsor.

"Kami dari BPBD Bantul melaksanakan mitigasi, dan di kawasan Bukit Bintang akan dipasangi baliho kawasan ini kawasan zona tanah longsor," kata dia.

Ketika disinggung mengenai adanya bangunan, Agus mengatakan memerlukan koordinasi lintas sektoral untuk membahas hal ini.

Perlu diketahui tak jauh dari wilayah Bukit Bintang, Padukuhan Plesedan, Kalurahan Srimartani, Kapanewon Piyungan, Bantul, terjadi longsor Sabtu (29/11/2022) lalu. Hingga kini masih dilakukan pekerjaan untuk memperbaiki.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DI Yogyakarta, Anna Rina Herbranti mengatakan saat ini sudah ada komunikasi antara PUPESDM dengan pemerintah pusat.

"Sudah ada komunikasi, di sini ada satuan kerja (satker) yang memperbaiki, Maguwo itu kantornya jadi mereka sekarang sedang memperbaiki itu dengan membangun dinding penahan tanahnya dibangun dengan konstruksi beton kira-kira 1 bulan perbaikannya," ujar dia saat dihubungi, Selasa (1/11/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Saat Bansos Jelang Pilkada Jadi Perhatian Khusus KPU DIY...

Yogyakarta
Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Pembebasan Lahan di IKN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur

Yogyakarta
Soal Gugatan 'Snack Lelayu', KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Soal Gugatan "Snack Lelayu", KPU Sleman: No Comment, Kami Sampaikan pada Waktu yang Tepat

Yogyakarta
Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Soal Posisi PDI-P Pasca-Pilpres 2024, Ganjar: Rasanya Iya, di Luar Pemerintahan

Yogyakarta
Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Besok BPBD DIY Gelar Simulasi Gempa, Masyarakat Diminta Tidak Kaget

Yogyakarta
Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P pada Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com