YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo telah melakukan mediasi antarorangtua murid SMA N 1 Wates yang juga berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Kulon Progo.
Mediasi dilakukan buntut polemik pengadaan seragam di SMA N 1 Wates.
"Satu persatu sudah tapi enggak satu ruangan. Selanjutnya kalau sudah ada satu titik, begitu caranya," kata Penjabat Kabupaten Kulon Progo Tri Saktiyana saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Rabu (5/10/2022).
Baca juga: Pemerintah DIY Minta Permasalahan Seragam di Kulon Progo Diselesaikan secara Kekeluargaan
Nantinya, pemanggilan bersamaan menunggu keadaan sudah kembali tenang.
"Menuggu sama-sama adem dulu, nanti sudah lerem mediasi," ujarnya.
Tri menyampaikan, polemik ini muncul karena adanya perbedaan pandangan dalam pengadaan seragam sekolah. Satu sisi menyetujui pengadaan seragam dengan cara kolektif satu sisi tidak menyetujui pengadaan secara kolektif.
"Itu kan sebenernya internal dari orang tua siswa yang mengadakan pembelian seragam bersama-sama. Jadi yang di Pol PP itu semuanya ada kaitannya dengan alumni dan ortu siswa," katanya.
Baca juga: Polisi Selidiki Dugaan Wali Murid Disekap di Kantor Satpol PP Kulon Progo
Dia membenarkan bahwa korban berinisial AP sudah melaporkan orangtua lainnya yang bekerja sebagai Satpol PP ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pamkab Kulon Progo akan menunggu perkembangannya terlebih dahulu untuk mengambil keputusan.
"Kita tunggu perkembangannya seperti apa di Polda ya. Intinya bahwa yang melapor juga ASN, yang dilaporkan ASN. Yang melaporkan itu penyidik, yang dilaporkan juga penyidik," ujar Tri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.