Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Ada Rekayasa, Kuasa Hukum Korban Penganiayaan di Holywings Yogyakarta Datangi Polda DIY

Kompas.com - 12/09/2022, 18:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

"Saya pastikan bahwa kita laksanakan sesuai dengan prosedur. Tidak ada rekayasa-rekayasa ataupun obstruction of justice, tidak ada yang seperti itu," tuturnya.

Slamet Santoso menegaskan, dari awal kejadian dua anggota yang diduga terlibat sudah langsung dinonaktifkan. Kemudian keputusan akan dilakukan dalam sidang kode etik.

"Kemudian nanti begitu kita sudah sidang kode etik baru akan ada keputusannya dari sidang etik itu,  apakah dinonaktif permanen atau keputusan lain, apakah demosi atau lainnya," urainya.

Terkait proses kode etik, Slamet Santoso mengungkapkan sudah dilaksanakan. Saat ini masih dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi.

"Sementara pemeriksaan saksi-saksi, sementara baru enam (orang saksi). Nanti mungkin bertambah lagi baik itu saksi yang memberatkan maupun yang meringankan," urainya.

Penanganan kode etik ini, menurut Slamet Santoso tidak ada tebang pilih. Pihaknya akan menindak tegas anggota yang melakukan pelanggaran.

"Ya siapapun, mau itu anaknya siapa kalau memang dia salah ya kita persalahkan, kalau dia betul ya kita benarkan. Jadi kita tidak ada yang merekayasa kasus, maupun obstruction of justice," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pria bernama Bryan Yoga Kusuma diduga dianiaya sekelompok orang di parkiran Kafe Holywings Jalan Magelang, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu sekitar pukul 01.30 WIB.

Menurut perwakilan keluarga, Anung Prajotho, Bryan mengunjungi Holywings Yogyakarta bersama sejumlah teman yaitu Albert Wijaya, Aprio Rabadi, Yogi Adhika Pratistha, dan Irawan pada Jumat (3/6/2022) sekitar pukul 23.30 WIB.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Bryan diduga diprovokasi oleh seorang yang berinisial C.

"Berujung pada perkelahian di depan parkiran Holywings," ujar Anung dalam keterangan tertulis.

Setelah itu, C memanggil temannya berinisial L yang kemudian mengumpulkan petugas sekuriti, preman, tukang parkir untuk memprovokasi Bryan.

"Saat perkelahian, Bryan Yoga Kusuma dihajar kurang lebih selama 1 jam oleh sekitar 20 orang, dan ada juga oknum polisi yang terlibat," ucapnya.

Seusai keadaan agak kondusif, Bryan dan Albert diberikan jalan tengah untuk menyelesaikan permasalahan dengan C dan L di kantor Kepolisian Resor (Polres) Sleman.

"Saat berada di Polres, Bryan dan Albert terus mendapatkan siksaan dan pukulan," ungkapnya

Anung mengatakan, sewaktu Albert meminta pertolongan kepada polisi lain yang berada di polres, petugas tidak memberikan pertolongan.

Kala itu, identitas dan ponsel milik Albert dan Bryan disita oleh pihak kepolisian.

"Pihak keluarga tidak mengetahui peristiwa ini, sampai ada pemberitahuan dari Albert pada pukul 07.00 WIB hari Sabtu, 4 Juni 2022 bahwa Bryan sedang mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sleman," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Pemkot Yogyakarta Kembali Komunikasi dengan Warga Piyungan untuk Bangun TPST

Yogyakarta
Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Masih Banyak Jalan Rusak, Pemkab Gunungkidul Ajukan Perbaikan ke Pemerintah Pusat

Yogyakarta
YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

YIA Jadi Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng dan DIY, Sultan Harap Penerbangan Ditambah

Yogyakarta
Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, 'Rasah Kesusu'

Soal Pj Kepala Daerah Maju Pilkada, Sultan: Perlu Dipertimbangkan, "Rasah Kesusu"

Yogyakarta
Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Hardiknas, Haedar Nashir: Pendidikan Bukan Pabrik Pencipta Robot

Yogyakarta
Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Tarif Pariwisata di Bantul Naik mulai 1 Mei, Sekian Besarannya

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

PDI-P Buka Penjaringan untuk Pilkada Yogyakarta, Baru Satu Orang yang Ambil Formulir Pendaftaran

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com