Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Ada Rekayasa, Kuasa Hukum Korban Penganiayaan di Holywings Yogyakarta Datangi Polda DIY

Kompas.com - 12/09/2022, 18:39 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

Johnson Panjaitan berharap kasus ini ditangani dengan profesional, adil dan transparan. Jangan sampai ada kasus "bonsai" atau korting-korting baik mengenai barang bukti maupun jumlah tersangka.

"Permintaan kita supaya itu dievaluasi dan ditangani semuanya oleh pihak Polda di sini. Kemudian orang-orang yang terlibat tangkap tahan supaya jangan lagi mengulangi dan nyebar informasi yang tidak pas yang bisa merusak dan mengadu domba ke mana-mana," ucapnya.

Johnson Panjaitan menuturkan, saat ini baru ada dua oknum anggota Polres Sleman berinsial AR dan LV yang diduga terlibat. Namun sebenarnya ada lebih dari dua orang.

"Mereka baru menjelaskan dua, tetapi sebenarnya tidak dua makanya ini pengeroyokan, tidak dua, lebih dari dua. Memang yang bisa kita identifikasi ada empat, sebenarnya ada lima sampai enam yang secara jelas bisa kita identifikasi," ucapnya.

Sebenarnya dari rekaman CCTV, lanjut Johnson Panjaitan, bisa dilihat orang-orang yang terlibat dalam kasus ini.

"Sebenarnya ini bisa sangat jelas kalau CCTV-nya semua diambil dilihat dan ada. Tetapi ini semua jadi lucu karena tiba-tiba ada satu orang yang biang keroknya saya tidak sebut namanya justru main-main medsos padahal tadinya janjinya teman-teman kepolisian akan menahan dia. Dan mulai menyebut institusi-institusi yang lain," tegasnya.

Dua anggota Polres Sleman berinisial AR dan LV yang diduga terlibat dalam penganiayaan, menurut Johnson Panjaitan, sampai saat ini masih bertugas.

"Masih berdinas, karena itu juga yang sangat mengelisahkan dan yang kayak begini-begini masih bergerak begitu, makanya itu harus dituntas," bebernya.

Johnson Panjaitan menjelaskan pihaknya dapat menyebut jumlah terduga pelaku berdasarkan hasil keterangan saksi-saksi.

"Itu hasil pertanyaan-pertanyaan saya terhadap saksi-saksi, termasuk saksi yang sekarang ini sudah dilakukan pemeriksaan baik kasus kode etiknya maupun kasus pengeroyokanya. Dan disitu saya dapatkan tekanan, ancaman, Di situ saya dapatkan (informasi adanya) tekanan, ancaman juga tawaran hengki pengki (pengondisian) ini damai, ini begitu, ini begini," ungkapnya.

Sementara itu, Waka Polda DIY Brigadir Jenderal Polisi Raden Slamet Santoso mengatakan penanganan kasus dijalankan sesuai dengan prosedur yang ada.

"Tentunya dari awal pimpinan Polda dalam hal ini Pak Kapolda sudah menyampaikan bahwa dilaksanakan sesuai dengan prosedur. Dan itu sudah kita tangani sesuai dengan prosedur, mulai dari titik awal, berangkat dari TKP sampai dengan hari ini," tegasnya

Slamet Santoso menuturkan, ada hambatan-hambatan dikarenakan ada beberapa korban, saksi sampai akhir Agustus 2022 masih dalam kondisi sakit sehingga belum bisa dilakukan pemeriksaan.

"Setiap awal pemeriksaan pasti kita tanya apakah dalam keadaan sehat dan sebagainya, nah ini yang beberapa saksi termasuk dari rekan kita Bryan dan Albert yang masih sakit pada waktu itu. Sehingga baru Agustus bisa kita periksa," jelasnya.

Slamet Santoso menjelaskan penanganan kasus terus berjalan, baik untuk pidana maupun terkait kode etik. Slamet Santoso memastikan penanganan dijalankan sesuai prosedur.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Buruh Tuntut Rumah Murah, Kepala Disnakertrans DIY: Kami Komunikasikan

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com