Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Kompas.com - 01/05/2024, 13:10 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Peringatan Hari Buruh atau May Day pada Rabu (1/5/2024) digelar di beberapa titik, seperti Tugu Pal Putih Kota Yogyakarta dan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Selain buruh kelompok mahasiswa juga turut ikut melakukan demonstrasi.

Mereka menuntut agar pemerintah memberikan perumahan murah, subsidi transportasi, dan pendidikan layak bagi buruh di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Perumahan murah didengungkan karena rumah murah di DIY dianggap sudah tak terjangkau bagi buruh. 

Baca juga: Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Sebagai informasi Upah Minimum Provinsi (UMP) di DIY sebesar Rp 2,1 juta sedangkan Upah Miminum Kota (UMK) di Kota Yogyakarta sebesar Rp 2,3 juta.

Harga rumah subsidi di DIY berkisar Rp 160 juta yang letaknya kebanyakan di Bantul serta Gunungkidul, dan nonsubsidi mulai dari Rp 300 juta.

Salah satu buruh, Safariyanto mengaku dia yang sudah bekerja sebagai buruh mebel di DIY belum bisa membeli rumah, sampai sekarang dia masih tinggal bersama orangtuanya karena tak sanggup membeli rumah dengan gaji Rp 2,4 juta.

Baca juga: Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

"Susah dengan gaji Rp 2,4 juta per bulan dibanding dengan harga rumah sudah gila-gilaan," ujarnya saat ditemui di Titik Nol Kilometer, Kota Yogyakarta, Rabu (1/5/2024).

Menurutnya, angsuran bulanan rumah subsidi hampir setengah dari gaji buruh di DIY.

"Susah dengan angsuran Rp 900 sampai Rp 1 juta hampir separuh (gaji) enggak mampu itu ngangsur," ungkap Safariyanto.

Ia menyebut kebanyakan buruh di DIY masih menumpang di rumah mertua atau orangtua karena sulitnya membeli rumah di DIY. Gaji yang ia terima tiap bulannya hanya bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari.

"Kebutuhan dasar berupa sandang pangan masih bisa tapi kalau perumahan sampai sekarang buruh susah menjangkau. Kebetulan masih ikut orangtua," kata dia.

Baca juga: Ribuan Buruh Ikut Aksi May Day, Jalanan Jadi Lautan Oranye

Menurut dia membeli rumah adalah idaman setiap buruh di DIY.

"Pasti harapan buruh itu (beli rumah)," kata dia.

 

Dia mengungkapkan pada aturan yang berlaku, UMK diterapkan bagi buruh yang memiliki masa kerja kurang dari satu tahun, namun praktik di lapangan masih banyak pabrik-pabrik yang menerapkan UMK bagi buruh yang memiliki masa kerja lebih dari 1 tahun.

"Kalau lebih (masa kerja lebih dari 1 tahun) harusnya sudah ada struktur skala upah kalau struktur belum banyak diterapkan," ujar dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Shoka Bukit Senja di Yogyakarta: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Yogyakarta
12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

12 Orang Ikuti Penjaringan Cabup-Cawabup Gerindra Gunungkidul, Siapa Saja Mereka?

Yogyakarta
Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Ketua BEM UNY Mengaku Dapat Intimidasi Usai Bertemu Komisi X, Ini Kata Kampus

Yogyakarta
Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Aniaya Anak dan Istri Pakai Golok, Suami di Kudus Diduga Alami Gangguan Jiwa

Yogyakarta
Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk 'Study Tour'

Sekolah Negeri dan Swasta Wajib Lapor Disdikpora Kota Yogyakarta untuk "Study Tour"

Yogyakarta
Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Kronologi Bocah 3 Tahun di Kotagede Alami Luka Bakar 64 Persen Saat Beli Gorengan

Yogyakarta
Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM,  Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Kenaikan UKT UNY Dikeluhkan BEM, Kampus: Ditetapkan Sesuai Peraturan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Pakai Jasa SPG, Penjual Hewan Kurban di Bantul Berhasil Jual Ratusan Ekor Kambing

Yogyakarta
Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Diare Massal di Gunungkidul, Diduga karena Bakteri E Coli

Yogyakarta
Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Maju Pilkada, Mantan Bupati Kulon Progo Ambil Formulir Penjaringan Bacabup di PDI-P

Yogyakarta
PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

PAN Gunungkidul Usung Mahmud Ardi sebagai Bakal Calon Wakil Bupati

Yogyakarta
Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Gibran Janji Kawal Program di Solo Meski Tidak Menjabat Sebagai Wali Kota

Yogyakarta
Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Awal Kemarau, Warga di Gunungkidul Mulai Beli Air Bersih Seharga Rp 170.000

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com