Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Parkir Kritis, Jadi Korban Salah Sasaran Suporter di Yogyakarta

Kompas.com - 26/07/2022, 20:14 WIB
Wijaya Kusuma,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Satu orang tukang parkir harus dirawat di rumah sakit setelah menjadi korban salah sasaran dalam peristiwa kericuhan yang melibatkan oknum suporter.

Dari peristiwa itu, polisi telah mengamankan sebanyak 10 orang.

Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana mengatakan, korban berprofesi sebagai tukang parkir dan tidak tergabung dalam suporter.

"Korban ini tidak salah apa-apa, korban merupakan tukang parkir yang malam itu sedang bekerja. Korban juga bukan suporter mana-mana, bukan dari Persis Solo, korban justru orang Yogya yang disikat oleh suporter dari Yogya sendiri,"ujar Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana dalam jumpa pers, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Polisi Tetapkan 5 Tersangka Peristiwa Keributan Suporter di Sleman

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin (25/7/2022).

Rony menyampaikan, berdasarkan saksi-saksi di lokasi, korban sedang bekerja di depan salah satu toko swalayan di daerah Babarsari, Sleman.

Saat korban bekerja, melintas rombongan konvoi. Kemudian korban dihampiri oleh beberapa orang dan lantas terjadi penganiayaan.

"Korban sekarang kondisi kritis, ada perlukaan di kepala belakang retak. Ini dari dokter, hasil resminya kami harus menunggu visumnya. Ada pembengkakan kelenjar di kepala akibat serangan benda tumpul," tegasnya.

Baca juga: Ricuh Suporter di Yogyakarta, Ini Tanggapan Sultan

Rony mengungkapkan telah mengamankan sebanyak 10 orang dari peristiwa tersebut. Sebanyak 10 orang ini juga telah dimintai keterangan.

"Kami sudah mengerucutkan kepada calon tersangka. Bukan berarti 10 orang ini bisa ditetapkan tersangka, tapi kita melihat perbuatan melawan hukumnya," tandasnya.

Menurut Rony saat ini pihaknya belum bisa meminta keterangan korban. Sebab korban masih dalam kondisi kritis dan akan menjalani operasi.

"Korban saat ini masih dalam kondisi kritis, baru persiapan operasi. Mungkin hari ini akan dilakukan operasi di Rumah Sakit Hardjolukito," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Yogyakarta ke Arah Solo

Yogyakarta
Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Hari Jadi Gunungkidul Berubah dari 27 Mei Menjadi 4 Oktober

Yogyakarta
Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Jadwal KRL Jogja-Solo 1- 31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo

Yogyakarta
Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Sakit Setelah Latihan Bela Diri, Mahasiswa di Sleman Meninggal

Yogyakarta
May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

May Day 2024, Buruh Perempuan di Jateng Tuntut Perlindungan dari Negara

Yogyakarta
Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Cerita Buruh DIY yang Tak Bisa Beli Rumah: Gaji Kecil, Harga Hunian Gila-gilaan

Yogyakarta
'May Day', Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

"May Day", Buruh di Yogyakarta Tuntut Perumahan Murah, Subsidi Transportasi, dan soal Pendidikan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Kronologi Demo Warga di Pendapa Bupati Banjarnegara Ricuh, 12 Orang Luka-luka

Yogyakarta
Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Buka Pendaftaran Pilkada, Demokrat Gunungkidul Ingin Ada Calon Perempuan

Yogyakarta
Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Arti 3 Semboyan Pendidikan Ki Hajar Dewantara, Trilogi yang Dicetuskan Bapak Pendidikan Indonesia

Yogyakarta
Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Soal Langkah Setelah Pilpres, Mahfud MD: Ya Kita Lihat, Semua Perkembangan Kan Dinamis

Yogyakarta
Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Soal Tewasnya Brigadir RAT, Mahfud MD: Informasi yang Bisa Dibuka ke Publik Jangan Ditutupi

Yogyakarta
Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah 'Move On'

Cerita Perjalanan Karier, Mahfud MD: Ikut Pilpres Kalah, Ya Sudah "Move On"

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com