Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER YOGYAKARTA] Pemasangan Rambu Larangan Skuter Listrik | SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Ditutup

Kompas.com, 13 Juli 2022, 06:11 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta akan memasang rambu-rambu larangan skuter listrik beroperasi di sejumlah titik.

Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad mengakui bahwa sampai saat ini belum ada regulasi yang kuat terkait larangan operasional skuter listrik, khususnya di kawasan Tugu Pal Putih, Malioboro hinga Titik Nol.

Sementara itu, SD Kanisius Trengguno, Padukuhan Trengguno, Kalurahan Sidorejo, Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, terpaksa ditutup karena tak ada murid, juga jadi sorotan.

Sekolah tersebut dibangun pada tahun 1973.

Berikut ini berita populer Yogyakarta:

1. Larangan skuter listrik di kawasan sumbu filosofis

pengusaha skuter listrik di Kota Yogyakarta berkumpulIST pengusaha skuter listrik di Kota Yogyakarta berkumpul

Noviar mengatakan, aturan yang berlaku saat ini hanya berupa surat edaran (SE) Gubernur DIY.

Untuk itu, dirinya akan berencana memasang rambu-rambu larangan operasional skuter listrik di kawasan tersebut.

"Sebetulnya gini, hari ini kita rapat kordinasi selama ini tidak ada tanda-tanda semacam rambu-rambu di sepanjang Malioboro yang menyatakan sepanjang malioboro, otoped dilarang," katanya saat dihubungi, Selasa (12/7/2022).

Baca berita selengkapnya: Rambu Larangan Penggunaan Skuter Listrik Segera Dipasang di Yogyakarta

2. SD Kanisius Trengguno di Gunungkidul tutup

SD Kanisius Trengguno, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta Selasa (12/7/2022)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO SD Kanisius Trengguno, Ponjong, Gunungkidul, DI Yogyakarta Selasa (12/7/2022)

Kepala Sekolah SD Kanisius Trengguno Agnes Rinawati menjelaskan, pihak yayasan terpaksa menutup sekolah karena kekurangan murid.

"Di sini sudah tiga tahun terakhir tidak menerima murid Mas," kata Agnes memulai perbincangan dengan Kompas.com, Selasa pagi.

Kondisi itu mulai dialami sejak tahun ajaran 2015/2016 yang hanya mendapat murid kelas 1 hanya 9.

Baca berita selengkapnya: Berdiri sejak 1973, SD Kanisius Trengguno Gunungkidul Tutup karena Kurang Murid

3. Predator seksual ditangkap, ini modusnya

Tersangka FAS (27) saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda DIY.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Tersangka FAS (27) saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolda DIY.

Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menangkap seorang predator seksual berinisial FAS (27).

FAS mengincar anak-anak di bawah umur dengan memanfaatkan video call aplikasi WhatsApp (WA).

"Kami langsung pada 22 Juni melakukan profiling kepada semua data yang ada, posisi pelaku bisa kita ketahui dengan inisial FAS (27). Pelaku diamankan di daerah Klaten, Jawa Tengah," tutur Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda DIY, Kombes Pol Roberto Gomgom Manorang Pasaribu.

Baca berita selengkapnya: Polda DIY Tangkap Predator Seksual yang Sasar Anak di Bawah Umur lewat Video Call

4. Aksi Damkar Yogyakarta lepas cincin di tangan ODGJ

Ilustrasi cincin. PEXELS/THE GLORIOUS STUDIO Ilustrasi cincin.

Seorang ODGJ bernama Ritam beberapa kali berontak petugas pemadam kebakaran mencoba melepas cincin di tangannya.

Ada empat cincin yang tersangkut di jari manis Ritam itu. Peristiwa itu terjadi di Dusun Kutasari, Desa Padangjaya, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Senin (11/7/2022).

"Senin pagi salah satu warga menelepon ke Pos Damkar Majenang, ia meminta bantuan untuk melepaskan cincin adik iparnya bernama Ritam, yang memiliki gangguan jiwa," ujarnya, Selasa (12/7/2022), dikutip dari Tribunnews.

Baca berita selengkapnya: Detik-detik Anggota Damkar Potong 4 Cincin yang Tersangkut di Jari Manis ODGJ, Petugas Sempat Kewalahan

(Penulis : Kontributor Yogyakarta, Markus YuwonoKontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Reza Kurnia Darmawan, Khairina)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Pedagang TTS dan Kartu Pos di Yogyakarta Terus Bertahan: Tetap Laris di Kalangan Turis
Yogyakarta
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Berpotensi Viral, Pelaku Wisata di Gunungkidul Diimbau Tak 'Nutuk' Harga saat Libur Nataru
Yogyakarta
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Cerita Kusir Andong Malioboro Sambut Nataru: Kuda Diberi Jamu Bergizi hingga Waspada Musik
Yogyakarta
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Basuki Pastikan Kantor Wapres di IKN Segera Selesai
Yogyakarta
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Simak Jalur Alternatif Masuk Yogyakarta di Libur Natal-Tahun Baru, Jangan Sampai Terjebak Macet!
Yogyakarta
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Bantul kirim Tim Kesehatan ke Aceh Tamiang
Yogyakarta
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Target Kunjungan Wisatawan ke Sleman Saat Nataru Turun Dibandingkan Tahun Lalu, Ini Alasannya
Yogyakarta
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Viral Video Mahasiswa Diduga Mabuk Bikin Onar di Gamping Sleman, Ditangkap Polisi
Yogyakarta
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
UMP 2026 Tak Kunjung Terbit, Buruh Yogyakarta Resah dan Khawatir Dialog Jadi Formalitas
Yogyakarta
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Sleman Bersiap Hadapi Lonjakan Arus Nataru, Dishub Petakan Titik Rawan Macet
Yogyakarta
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Pemerintah Tak Kunjung Tetapkan Formula UMP, Pengusaha Yogyakarta: Kami Butuh Kepastian Aturan
Yogyakarta
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Swasta Boleh Tarik Tarif Parkir 5 Kali Lipat di Jogja, Aturannya Terbit Era Haryadi Suyuti
Yogyakarta
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Sultan Minta Pemkot Yogyakarta Tertibkan Parkir Liar: Kalau Kewalahan, Saya Terjun!
Yogyakarta
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Baru Saja Dilantik, 2.018 PPPK Kulon Progo Langsung Pecahkan Rekor Dunia Lewat Macapat
Yogyakarta
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Tak Pandang Hari Libur, Pengawasan Ibu Hamil di Gunungkidul Diperketat demi Kelahiran yang Aman
Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau