Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Borobudur Mengadu ke LBH Yogyakarta, karena Tak Bisa Jualan di Area Dalam Candi

Kompas.com - 15/06/2022, 18:20 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di depan Museum Karmawibhangga yang berada di kawasan Candi Borobudur dilarang berjualan.

Para pedagang tersebut mengadu ke kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta.

Serikat Pekerja Pariwisata Borobudur Wito Prasetyo menyampaikan bahwa para pedagang merasa menjadi kambing hitam oleh pihak Taman Wisata Candi (TWC), karena pihak manajemen sudah beberapa kali merelokasi pedagang, dan para pedagang selalu mematuhinya. Namun, tetap dianggap mengganggu.

"Pedagang di sini terdiri dari 14 komoditas yang beraktivitas jualan atau asong di depan Museum Karmawibhangga. 14 komoditas tersebut berjumlah 340 personel pedagang asong dan itu sudah melaksanakan bertahun-tahun. Bahkan dalam rentan waktu bertahun-tahun itu sudah mulai digeser-geser sampai pada titik depan museum," kata Wito, pada Rabu (15/6/2022).

Karena digeser beberapa kali, akhirnya para pedagang asongan menempati titik paling belakang area Museum.

Baca juga: Tiket Naik Candi Borobudur Dibatalkan, tapi Pengunjung Tetap Dibatasi, Ini Mekanisme Kunjungannya

"Awal teman-teman di kenari. Terus sudah digeser, turun, digeser selanjutnya di depan museum. Sudah pergeseran dan pedagang sudah mengikuti aturan, nurut, ikut," ucap dia.

Karena sudah menempati area belakang museum, para pedagang sudah melakukan audiensi dengan pihak manajemen namun hingga sekarang belum ada tindakan lebih lanjut.

"Sudah mencoba koordinasi, konfirmasi secara internal dengan manajemen tapi belum ada tanggapan yang pasti. Sehingga selalu mengambang dan bahkan memang dibikin tidak ada kepastian," kata dia.

Ia mengungkapkan, rencana para pedagang akan dimasukkan ke area parkir, tetapi jika dipindahkan ke area parkir menurut dia akan timbul masalah baru.

Karena, di area parkir sudah terdapat pesagang asongan, maka pihaknya khawatir akan saling berbenturan.

"Rencana mau dimasukkan di sini parkir, nah parkir ini juga sudah ada kelompok asongan lagi pedagang-pedagang. Tentu ini juga akan berbenturan dengan sini," ujar dia.

Dia mengatakan, jika terjadi kesalahan atau kekurangan yang dilakukan oleh para pedagang seharusnya manajemen berembug dengan pedagang untuk mencari solusi.

Ia mengeklaim selama ini pedagang mau ditertibkan oleh manajemen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P di Pilkada 2024

Ganjar Pastikan Siap Turun untuk Pemenangan PDI-P di Pilkada 2024

Yogyakarta
Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Partai Ramai-ramai Jaring Bakal Calon Kepala Daerah, Ini Kata Pengamat UGM

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Yogyakarta
Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Selawat Perpisahan Siswa SD Bugel untuk Gedung Sekolah yang Terdampak Pembangunan Jalan

Yogyakarta
PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

PDI-P Kulon Progo Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Pekan Depan

Yogyakarta
5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

5 Nama Kembalikan Berkas Penjaringan Bakal Cawalkot Yogyakarta ke Partai Golkar, Ada Singgih Raharjo

Yogyakarta
Soal 'Snack Lelayu' KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Soal "Snack Lelayu" KPPS, KPU Sleman Digugat Rp 5 Miliar dan Permintaan Maaf Terbuka

Yogyakarta
Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan Petani di Lampu Merah Sawo Jajar, Brebes

Yogyakarta
Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Emosi Warga Saat Lihat Rekonstruksi Suami Bunuh Istri di Gunungkidul

Yogyakarta
Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Kasus Korupsi Selesai, Kejari Gunungkidul Kembalikan Rp 470 Juta ke RSUD Wonosari

Yogyakarta
Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Yogyakarta
Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Hasil Rekonstruksi Suami di Gunungkidul Membunuh Istri Saat Tidur

Yogyakarta
Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Gerindra dan PDI-P Gunungkidul Buka Peluang Kader Maju Pilkada

Yogyakarta
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Ganjar: Tunggu Prosesnya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com