YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan menjadi salah satu tuan rumah rangkaian pertemuan G-20 di Indonesia.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memastikan Yogyakarta aman untuk dikunjungi mesti saat ini status Gunung Merapi ditetapkan Siaga.
"Kota Yogyakarta masih aman dari bahaya erupsi. Namun abu vulkanik tetap dapat mencapai Yogyakarta dengan intensitas yang bergantung kekuatan erupsi dan arah angin," ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/03/2022).
Baca juga: Daftar Tempat Wisata di Yogyakarta yang Ditutup Sementara Akibat Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi
Hanik menyampaikan, dari data yang ada selama periode erupsi 2018-2022 tercatat hanya dua kali abu vulkanik Gunung Merapi mencapai Yogyakarta.
Destinasi wisata yang berada di luar daerah bahaya yang telah ditetapkan beroperasi dengan normal.
"Faktanya hampir semua obyek wisata berada di luar daerah potensi bahaya erupsi Gunung Merapi," ungkapnya.
Candi Borobudur, lanjutnya, aman dari bahaya erupsi Gunung Merapi. Sebab jarak Candi Borobudur dengan Gunung Merapi sekitar 27 kilometer di arah barat daya.
"Bahaya yang mungkin terjadi adalah abu vulkanik yang dapat mencapai Borobudur tergantung intensitas erupsi, arah dan kecepatan angin saat erupsi," tegasnya.
BPPTKG terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
Dari data-data pemantauan tidak ada indikasi Gunung Merapi akan erupsi besar dalam waktu dekat.
"Berdasarkan data pemantauan saat ini (14 Maret 2022) tidak ada indikasi akan terjadi erupsi besar di Merapi," tegasnya.