Bagi orang-orang yang menggeluti bisnis mi di Yogyakarta, nama Bakmie Ketandan rasanya terdengar familiar.
Meski lokasinya berada di gang, tepatnya di depan kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), para pelanggan tetap setia berdatangan.
Pelanggan Bakmie Ketandan beragam, mulai dari ibu rumah tangga yang membeli mi eceran, hingga pengusaha-pengusaha bakmi Jawa di Kota Yogyakarta.
"Usaha ini dari simbah dari tahun 50-an sudah generasi ketiga, kemarin saat pandemi ya pengaruh saat PPKM itu kan konsumen kami pada jualan malam tutupnya gasik (cepat) ambilnya ya dikurangi," terang Asep, yang merupakan generasi ketiga penerus Bakmie Ketandan, Jumat.
Asep menerangkan, sebagai produsen, Bakmie Ketandan menggunakan resep turun-temurun dari sang kakek perintis pertama Bakmie Ketandan.
Ia juga memastikan bahwa mi buatannya tidak memakai bahan pengawet sama sekali.
Baca selengkapnya: Bakmie Legendaris Yogyakarta, Bakmie Ketandan Bertahan Sejak Tahun 1950
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma; Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.