Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Kompas.com - 08/05/2024, 22:11 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - DPRD Kota Yogyakarta menyebut tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) 3R (reduce, reuse, recycle) masih belum siap. Padahal TPST menjadi senjata Pemkot Yogyakarta menghadapi desentralisasi sampah. 

Anggota Komisi C DPRD Kota Yogyakarta, dari sidak yang dilakukan Komisi C DPRD Kota Yogyakarta ditemukan berbagai masalah di TPST 3R. Salah satunya belum ada andalalin yang dikantongi TPST 3R.

"Belum siapnya 3 TPS sampai pertengahan Mei 2024, bahkan kemungkinan ada yang beroperasi akhir Mei 2024," ujar Cahyo dalam keterangan tertulis, Rabu (8/5/2024).

Baca juga: Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

"Belum terencananya andalalin atau manajemen Rekayasa lalu lintas. Padahal kita bersama tahu bahwa zona selatan masuk dalam perda RTRW untuk masuk kawasan tumbuh cepat ekonomi dan ini sudah ada pembangunan Taman Pintar 2, dan lainnya," sambung dia.

Dia mengatakan Komisi C juga menganggap bahwa Pemkot Yogyakarta belum siap untuk menerapkan Perda No. 9/2023 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

"Belum ada masterplan sepanjang jalan yang dilalui truk sampah dengan penghijauan yang bisa menyerap bau sampah atau air sampah yang menetes," kata dia.

Cahyo meyakini jika Pemkot Yogyakarta sudah merencanakan desentralisasi sampah sesuai masterplan yang mengacu pada Perda no 9 tahun 2023, serta melibatkan masyarakat maka untuk membeli lahan di luar Kota Yogyakarta tidak akan ada penolakan.

"Kami yakin proses pembelian lahan di luar Kota Yogyakarta pun tidak ada kendala dan tidak ada penolakan. Warga menolak karena selama ini melihat bagaimana yang ada di TPA Piyungan. Sehingga Pemkot wajib belajar pengalaman tersebut," jelasnya.

"Di Piyungan yang terjadi sebatas pembuangan sampah selama ini," timpal Cahyo.

Selain itu Cahyo menilai masih lemahnya sinergitas antarorganisasi perangkat daerah (OPD) dalam penanganam sampah. Sehingga Penjabat Wali Kota swajib bertanggung jawab.

Dia juga menyinggung bahwa pada Juni hingga September 2024 merupakan bulan politik karena memasuki tahapan Pilkada Kota Yogyakarta.

"Siapa pun calon wali kota dan calon wakil wali kota harus menjadikan, program penanggulangan sampah menjadi program utama," ucap Cahyo.

Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta menerapkan skema dakon pasca-penerapan desentralisasi sampah. Diketahui, Kota Yogyakarta sudah tak memiliki kuota membuang sampah ke TPA Piyungan karena telah ditutup secara oenuh pada 1 Mei 2024.

Baca juga: Sampah Dibuang di Bekas Tambang Gunungkidul, Bupati Sleman: Bukan dari Jasa Pengangkutan Pemerintah

Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Mareta Hexa Sevana mengatakan depo-depo sampah di Kota Yogyakarta mulai dikosongkan pada 31 April lalu.

"Ada strategi seperti permainan dakon, sampah-sampaj itu saling kita geser antar depo," katanya, Jumat (3/5/2024).

Halaman:


Terkini Lainnya

Sejumlah Daerah Larang 'Study Tour', Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Sejumlah Daerah Larang "Study Tour", Pemda DIY Yakin Tak Pengaruhi Kunjungan Wisata

Yogyakarta
Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Ditemukan Selamat, 2 Nelayan Gunungkidul Disambut Tangis Haru Keluarga

Yogyakarta
Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Hilang 2 Hari, Nelayan Ditemukan Terombang-ambing karena Mesin Kapal Rusak

Yogyakarta
Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Kapal Karam, Nelayan di Gunungkidul Kirim Video kepada Petugas Minta Pertolongan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Pagi hingga Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Dua Nelayan Hilang Kontak di Perairan Gunungkidul, Hasil Pencarian Masih Nihil

Yogyakarta
Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Tolak Larangan Study Tour, PHRI DIY: Awasi Kelayakan Kendaraan

Yogyakarta
Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Jokowi Diminta Tetap Berpolitik Usai Tidak Jadi Presiden, Projo: Rakyat Masih Butuh Bapak

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Malam Cerah Berawan

Yogyakarta
Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Bantul dan Yogyakarta Kerja Sama Olah Sampah, Sultan: Semoga UMKM Tumbuh

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok :Cerah Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Mahasiswa FH UGM Hendak Tabrak Mahasiswa Lain Pakai Mobil, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Duet Kustini-Danang di Pilkada Sleman Masih Terbuka, meski Sama-sama Daftar Bakal Calon Bupati

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Pemkot Yogyakarta Bakal Kirim Sampah ke Bantul untuk Diolah

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com