Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Tinggi, Sultan Berharap Petani Dapat Untung

Kompas.com - 22/02/2024, 12:26 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Harga kebutuhan pokok seperti cabai dan beras merangkak naik.

Menanggapi hal ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap, petani mendapatkan keuntungan lebih.

"Yang penting bagi saya, harga naik itu memang tidak seimbang antara kebutuhan dan jumlah barang. Tapi, harapan saya naik itu bagian pedagang atau sebenarnya petani dapat bagian dari kenaikan itu," ujar Sultan, saat ditemui di kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (22/4/2024).

Sultan mengatakan, jika petani mendapatkan keuntungan, maka dapat terlihat pada tri kuartal 2024.

Baca juga: Sri Sultan Minta 3 Capres Bangun Dialog Bersama Usai Pemilu

 

Menurut Ngarsa Dalem, pada tri kuartal 2024 ini, ada laporan dari BPS terkait dengan daya beli petani.

"Kalau dapat bagian berarti nanti tri kuartal mesti ada laporan BPS itu daya beli petani baik enggak. Kan akan kelihatan di situ kalau tidak naik kan berarti kenaikan harga ini sik (yang) untung hanya pedagang petani tidak mendapatkan," ucap dia.

Lalu saat disinggung soal strategi Pemerintah DIY untuk atas inflasi, Sultan menuturkan, caranya adalah dengan tetap menyediakan stok bahan pangan agar harga tidak naik secara signifikan.

"Hanya sekarang menjaga stabilitas itu bisa dilakukan berarti pasokan itu harus jelas. Kalau ndak nanti inflasi akan terjadi fluktuatif makin tinggi bukan makin turun," beber dia.

Sultan menuturkan, penyebab dari kenaikan harga adalah mundurnya masa tanam para petani sehingga berpengaruh pada mundurnya masa panen raya.

Menurut dia, mundurnya masa tanam ini dipengaruhi dengan terjadinya anomali cuaca.

"Jadi, mestinya Maret sudah panen besar, tapi Maret baru panen yang kecil mungkin April baru panen besar ya. Jadi kan mundur, masalahnya di situ," ucap dia.

Sebelumnya, harga beras melambung, pedagang beras di Pasar Beringharjo sebut kenaikan beras terjadi setiap hari bahkan harga beras pada pagi hari dan sore hari berbeda.

Baca juga: Berikan Suaranya di TPS 12, Sri Sultan Berharap Perbedaan Selesai Setelah Pencoblosan

Pedagang beras di Pasar Beringharjo lantai 2, Sriyati mengatakan, kenaikan harga beras terjadi setiap hari dengan kenaikan sebesar Rp 200.

Ia menanbahkan beras dengan harga Rp 14.000 saat ini naik menjadi Rp 16.500.

"Tiga hari ini sudah tenang, seminggu yang lalu itu naiknya tiap hari Rp 200," kata Yati, saat ditemui di kiosnya, Rabu (21/2/2024).

"Pagi sama sore hari sudah lain (harganya), sampai saya itu males jualan. Rasah dodol sesuk munggah dewe (tidak usah jualan besok harga naik sendiri)," kata Yati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

KPU Bantul Tetapkan 45 Nama Caleg Terpilih, Berikut Daftar Namanya

Yogyakarta
Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Pemkot Yogyakarta Terapkan Strategi Bermain Dakon untuk Antisipasi Penumpukan Sampah

Yogyakarta
Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Mahasiswa yang Meninggal Usai Latihan Bela Diri Alami Luka di Usus, Diduga Akibat Tendangan

Yogyakarta
Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting 'Charger' HP

Rumah di Klaten Terbakar Saat Pemiliknya Shalat Jumat, Diduga Akibat Korsleting "Charger" HP

Yogyakarta
Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Penjelasan BPS soal Nangka Muda Jadi Penyumbang Inflasi di Kota Yogyakarta

Yogyakarta
UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

UGM Telusuri Laporan Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah

Yogyakarta
Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Ditinggal Nonton Indonesia Vs Irak, Kandang Ternak di Gunung Kidul Hangus Terbakar

Yogyakarta
Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Ini 45 Caleg Terpilih di Gunungkidul, Wajib Serahkan LHKPN Sebelum Dilantik

Yogyakarta
YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

YIA Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Asita Minta Penerbangan Luar Negeri Ditambah

Yogyakarta
Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Pengukuran Lahan Terdampak Pembangunan Tol Yogyakarta-YIA Mulai Dilakukan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Yogyakarta
Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Dikabarkan Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot di Partai Golkar, Singgih: Siapa yang Bilang?

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Klaten

Yogyakarta
Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Jadwal KRL Solo-Jogja 1-31 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Solo Balapan dan Purwosari

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com