Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Raya Padi di Sleman Yogyakarta Mundur, Apa yang Terjadi?

Kompas.com - 22/02/2024, 11:34 WIB
Wijaya Kusuma,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Panen raya padi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mundur dua sampai tiga bulan.

Mundurnya panen raya di Sleman ini karena dampak dari El Nino. 

"Jadi dampak El Nino ini sekarang memang bener-bener terasa ya, beberapa waktu yang lalu kita memprediksi panen akan mundur dan memang memang betul," ujar Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Supramono, Rabu (21/2/2024). 

Supramono menyampaikan, Kabupaten Sleman biasanya sudah memasuki masa panen raya pada Februari-Maret. Namun, hingga saat ini belum panen raya.

Baca juga: Update Banjir Demak: Sekitar 1.000 Hektar Ladang Jagung dan Padi Terendam, Kerugian Capai Rp 25 Miliar

Perkiraannya, pada Maret akan panen sekitar 1.000 hektar. Kemudian pada April-Mei akan panen raya sekitar 7.000-8.000 hektar.

"Jadi mundurnya memang 2 sampai 3 bulan. Jadi kalau kemudian sekarang beras agak langka ya karena kemarin mundur," ucapnya.

Supramono menjelaskan, panenan 1.000 hektar pada Maret diprediksi akan menghasilkan sekitar 3.800-4.000 ton beras. Padahal dalam kondisi normal, kebutuhan beras di Sleman dua kali lipat dari angka tersebut.

Oleh karena itu, pihaknya berharap panen raya padi pada April-Mei dapat berlangsung baik.

"Hitungannya per 1.000 hektar kira-kira bisa jadi 3.800 sampai 4.000 ton," ungkapnya. 

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Kartasura soal Mahalnya Harga Beras, Naik sejak Awal 2024


Menipisnya stok beras

Harga beras premium di Semarang, Jawa Tengah mahal.KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Harga beras premium di Semarang, Jawa Tengah mahal.

Mundurnya panen raya dua sampai tiga bulan tersebut jelas berdampak pada menipisnya stok beras. Kemudian menyebabkan naiknya harga gabah dan beras. 

"Iya (stok beras) tipis, tidak sampai (kurang). Tipis kemudian harganya pasti naik, harga gabah juga naik di atas rata-rata HPP pemerintah," bebernya. 

Anomali cuaca dan hama memang memengaruhi produktivitas.

Dampaknya produktivitas padi di wilayah Sleman rata-rata di bawah 6 ton. 

"(Dampak anomali cuaca) rata-rata produktivitas kita rendah, kurang dari 4 ton barang kali. Iya kita kemarin itung, saya baru sampling beberapa ya masih 4 ton kurang, berarti kan turunnya banyak, itu pasti hama, cuaca, dan sebagainya," tandasnya.

Baca juga: Harga Beras Melambung, Pedagang Sebut Pagi dan Sore Harga Sudah Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Lagi, Lahan Bekas Tambang di Gunungkidul Jadi Lokasi Pembuangan Sampah Ilegal

Yogyakarta
Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Desentralisasi Sampah di DIY, TPST 3R Kota Yogyakarta Dinilai Belum Siap

Yogyakarta
Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Pelaku Pelecehan Payudara di Gunungkidul Ditangkap, Motifnya Dendam kepada Perempuan

Yogyakarta
ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

ASN Tersangka Kasus Pelecehan Seksual di Gunungkidul Diberhentikan Sementara

Yogyakarta
Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Kementerian Baru Dikhawatirkan untuk Bagi-bagi Jabatan, Ini Kata Mahfud MD

Yogyakarta
Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Prabowo Menang, Warga Sleman Yogyakarta Jalan Kaki ke Monas untuk Sujud Syukur

Yogyakarta
Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Bocah di Sleman Tertembak Senapan Angin, Polisi Kejar Pelaku

Yogyakarta
Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Mahasiswa PTS di Sleman Tewas Usai Latihan Bela Diri, Polisi Sebut Kena Tendangan Sabit

Yogyakarta
Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Detik-detik Damkar Klaten Evakuasi Anak Sapi Seberat 100 Kg dari Sumur 7 Meter

Yogyakarta
Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Jelang Idul Adha 2024, Peternak Sapi di Sragen Rugi Rp 50 Juta akibat PMK

Yogyakarta
Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Pemda DIY Usulkan 2.944 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Formasi Apa Saja?

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Cerah

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Seorang Pekerja Tertimpa Bangunan Proyek Revitalisasi Benteng Keraton, Ini Kata Pemda DIY

Yogyakarta
Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Pemda DIY Segera Buka Kanal Aduan Layanan Publik dan Sampah, Berikut Informasinya

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com