YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah menerima saran perbaikan dari Bawaslu DIY. Saran perbaikan tersebut meliputi pemungutan suara ulang (PSU) dan pemungutan suara lanjutan (PSL).
Rencananya KPU DIY akan menggelar PSU dan PSL pada tanggal 24 Februari 2024.
"Pemilu kali ini, metode dan prosedur yang dilakukan oleh Bawaslu adalah saran perbaikan. Nah, petugas kami PPK dan PPS sudah mendapatkan surat saran perbaikan dari Panwascam dan Bawaslu Kabupaten Kota," ujar Ketua KPU DIY Ahmad Shidqi saat ditemui di kantornya, Senin (18/2/2024).
Baca juga: 6 TPS di DIY Berpotensi Pemungutan Suara Ulang, KPU Tunggu Rekomendasi Bawaslu
Dia menjelaskan bahwa di DIY, wilayah yang mendapatkan saran perbaikan dari Bawaslu adalah Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kota Yogyakarta.
Shidqi menyebut terdapat 11 TPS di Sleman yang mendapatkan saran perbaikan meliputi PSU dan PSL, lalu di Bantul terdapat 5 TPS, dan Kota Yogyakarta terdapat 2 TPS.
"Loksus (lokasi kusus) di Kota Yogyakarta adalah di Lapas, di satu lapas ini terdapat 2 TPS," kata dia.
Sedangkan PSU dan PSL di Sleman tersebar di beberapa TPS seperti di Condongcatur dan Kalasan. Untuk di Bantul ada di Piyungan dan Kasihan.
Menurut Shidqi, penyebab PSU bervariasi tetapi kebanyakan adalah pemilih dari luar DIY yang tidak memiliki surat pindah diberikan kesempatan memilih oleh KPPS.
"Secara umum masalahnya seperti itu," katanya.
Shidqi menambahkan, hari ini pihaknya mengundang KPU dari kabupaten maupun kota untuk membahas tindak lanjut saran perbaikan dari Bawaslu.
"PSU kita tadi bahas kemungkinan tanggal 24 (Februari)," katanya.
Baca juga: Bawaslu Sleman Usulkan 8 TPS Pemungutan Ulang, Kebanyakan Pilpres
Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Istimewa Yogyakarta sebut sebanyak 13 TPS harus dilakukan pemungutan suara ulang (PSU) dan 3 tps pemunutan suara lanjutan (PSL).
Dilakukannya PSU disebabkan berbagai faktor salah satunya adanya warga yang tak terdaftar pada DPT maupun DPTb ikut mencoblos pada 14 Februari, bahkan mereka yang tak terdaftar juga sempat menekan atau memaksa petugas untuk mencoblos.
"Ada yang agak menekan ya di Condongcatur, TPS 126. Jadi banyak mahasiswa yang menekan akhirnya dilayani," ujar Ketua Bawaslu DIY, Mohammad Najib, Senin (19/2/2024).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.