YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo buka suara terkait pencabutan laporan polisi oleh relawan Pro Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta kepada Butet Kertaredjasa.
Menurut Ganjar, apabila ada sesuatu yang tidak pas dengan pernyataan seniman seharusnya dilakukan klarifikasi dan jangan langsung melapor ke aparat kepolisian.
Karena hal itu imbuhnya, dapat membuat seniman tidak lagi kreatif.
"Kalau ada yang tidak pas dilakukan konfirmasi, klarifikasi, itu menurut saya jauh lebih elegan. Daripada kemudian sitik-sitik (sedikit-sedikit) lapor. Nanti seniman budayawan macet semua, tidak kreatif," kata Ganjar, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Laporan Polisi Dicabut, Butet: Meringankan Beban Kepolisian Jogja
Baca juga: Dilaporkan ke Polisi, Butet: Projonya Sedang Pansos
Ganjar mengeklaim langsung dihubungi oleh Butet begitu laporan polisi dicabut.
"Ya baguslah (laporan polisi dicabut), Mas Butet langsung WA saya. Makanya kalau ada kritik-kritik, ya, yang dikritik tidak boleh baper, gitu. Saya juga sering dikritik, tidak apa-apa, kalau diajak komunikasi mungkin lebih baik," kata dia.
Sebelumnya, Ketua Pro Jokowi (Projo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi mencabut laporan polisi pada Selasa (30/1/2024).
Laporan polisi yang dicabut adalah nomor LB/B/114/I/2024/SPKT/POLDA DIY atas kasus dugaan tindak pidana penghinaan sebagaimana diatur dalam pasal 315 KUHP.
Baca juga: Sowan ke Ponpes Al Munawwir Krapyak, Ganjar: Mohon Doa, Mohon Dukungan, Mohon Restu...
Ketua Projo DIY, Aris Widiharto mengatakan, pencabutan laporan terhadap budayawan Butet Kartaredjasa berdasarkan dua pertimbangan.
Pertama adalah karena adanya permintaan dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan kepada Ketua Umum Projo yakni Budi Arie Setiadi.
"Kami memutuskan untuk mencabut laporan tersebut berdasarkan 2 pertimbangan, pertama, permintaan Pak Jokowi yang disampaikan kepada ketua umum PROJO, Mas Budi Arie Setiadi, agar tidak terjadi kegaduhan politik," ujar Aris dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (6/2/2024).
Baca juga: Tanggapan Mahfud MD soal Putusan DKPP Terkait Pelanggaran Etik Ketua KPU Hasyim Asyari
Pertimbangan kedua adalah pihaknya menilai perilaku Butet Kertarajasa semakin membaik pascapelaporannya.
Menurut dia, membaiknya sikap politik Butet terlihat saat penampilan Butet pada acara kampanye akbar di Stadion Gelora Bung Karno, yang lebih santun dan bijak tanpa umpatan dan hinaan kepada Presiden Jokowi.
"Itu berarti Mas Butet sudah menyadari kesalahan dan kekhilafannya, kemudian tidak mengulangi kesalahan tersebut," pungkasnya.
Baca juga: Respons Gibran atas Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibirru di PN Solo
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.