Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah DIY Batalkan Rencana Pembelian Alat Pengelolaan Sampah di TPA Piyungan

Kompas.com - 09/11/2023, 23:19 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memutuskan membatalkan rencana proyek pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang diproyeksikan untuk pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Piyungan.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset (BPKA) Wiyos Santoso menyebut untuk pengelolaan sampah sebenarnya kewenangan berada di kabupaten dan kota masing-masing.

Baca juga: Sampah di Depo Kotabaru Yogyakarta Diperkirakan Hari Ini Selesai Diangkut, Dibawa ke TPA Piyungan

Namun, sudah bertahun-tahun tepatnya sejak tahun 1990-an pengelolaan sampah justru dilakukan oleh Pemerintah DIY.

"Terkait dengan kondisi Piyungan sudah tidak mungkin lagi kita perluas, tidak bisa kita tambah lagi kapasitasnya sehingga sudah mulai harus kita batasi karena ketinggiannya sudah melebihi ketentuan juga," ujar Wiyos, Kamis (9/11/2023).

Lanjut Wiyos, karena kondisi tersebut Pemerintah DIY sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah kabupaten dan kota mempersiapkan pengolahan sampah secara mandiri.

Ditambah, Ngarsa Dalem juga meminta pengelolaan sampah dilakukan di tingkat kabupaten dan kota.

"Walaupun selama 2023 Piyungan masih kita buka untuk kota tapi mulai kita batasi. Kalau itu kita loss-kan (biarkan) lagi mereka tidak akan siap tidak mulai-mulai (pengelolaan) sehingga itu akan kita serahkan ke mereka (kabupaten kota)," jelas dia.

Baca juga: TPA Piyungan Dibuka Terbatas, Pemulung Ada yang Kembali Jadi Nelayan

Wiyos menambahkan, rencana pembelian alat pengolahan sampah melalui KPBU di TPA Regional Piyungan sebelum ada rencana desentralisasi pengelolaan sampah di DIY.

"Pada saat itu didelegasikan ke kabupaten kota akhirnya saya tidak jadi beli alat. Nanti kalau beli alat untuk siapa, karena tidak ada yang memanfaatkan akhirnya saya batalkan," jelas dia.

Menurut Wiyos, rencana untuk melakukan lelang juga dibatalkan.

"Belum sempat kita lelang itu baru rencana, belum dilaksanakan anggaran pun belum ada itu kan baru wacana kita akan membiayai pembangunan itu dengan meminjam BPD (bank)," kata dia. 

"Tapi kan itu baru rencana awal, di anggaran juga belum ada, belum disahkan DPRD juga. Jadi baru wacana akhirnya ada penedelagasian itu akhirnya rencana itu tidak jadi," katanya.

Wiyos menambahkan, Pemerintah DIY tetap akan melakukan pengolahan dan pengelolaan sampah di TPA Regional Piyungan.

Hal itu untuk mengurangi ketinggian tumpukan sampah di TPA Regional Piyungan.

"Ketinggian itu akan kita turunkan dengan kita olah ada kerjasama juga, nanti kerja sama dengan AMI atau dengan pihak ketiga untuk mengurangi timbunan," kata dia.

Pemerintah DIY juga berencana untuk menutup secara bertahap hal itu untuk mempersiapkan kabupaten kota agar lebih siap dalam melakukan pengelolaan sampah.

"Istilahnya mereka masih kita los buka ke sana terus masih rono terus .Jadi upaya kabupaten kota kurang maksimal," beber dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Kala Raja Yogyakarta Sri Sultan HB X Duduk Lesehan Bareng Suporter Dukung Timnas U23

Yogyakarta
PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

PDI-P Buka Penjaringan Bacawalkot Yogyakarta, Ini Kriterianya...

Yogyakarta
Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Jenazah Tanpa Identitas Bertato Kepala Naga Terdampar di Pantai Imorenggo

Yogyakarta
Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Ikut Penjaringan di Golkar, Pj Wali Kota Yogyakarta Segera Dipanggil Pemprov DIY

Yogyakarta
Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki 'Coworking Space' dan 'Coffee Shop'

Museum Benteng Vredeburg Bakal Miliki "Coworking Space" dan "Coffee Shop"

Yogyakarta
Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Pj Wali Kota Yogyakarta Dilaporkan ke Gubernur DIY dan Mendagri, Ini Penyebabnya

Yogyakarta
Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Jelang Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Persewaan Proyektor di Gunungkidul Kebanjiran Order

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Yogyakarta
Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Jatuh ke Jurang Saat Cari Lobster di Gunungkidul, Pria Asal Lampung Tewas

Yogyakarta
Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Penyair Joko Pinurbo Dimakamkan di Sleman, Karyanya Terus Abadi

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Solo Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Yogyakarta Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Yogyakarta
Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Gibran Bantah Gabung ke Partai Golkar

Yogyakarta
Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Nonton Ruwatan Gelaran Wayang Kulit Bareng Gibran, Apa Kata Yusril?

Yogyakarta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com